JAKARTA – Tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta pada -27 November 2024. Tim RIDO menilai KPU DKI Jakarta tidak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu, sehingga legitimasi Pilkada diperebutkan.
Sekretaris Tim Pemenangan RIDO Basri Baco mengatakan rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada disebabkan oleh beberapa faktor. Ditegaskannya, ada juga warga yang meninggal dunia, namun masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), dan banyak warga yang tidak mendapat surat undangan memilih di tempat pemungutan suara (TPS).
Ketiga, hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi mengenai hak warga negara untuk dapat memilih calon pemimpinnya dengan menggunakan e-KTP. Jadi, ini merupakan kegagalan KPU DKI Jakarta dalam pelaksanaan Pilkada Jakarta, kata. Baco pada Rabu (4/12/2024).
Baco mengatakan, rendahnya partisipasi masyarakat membuat legitimasi Pilkada ini kemungkinan besar akan rendah. Hal ini terlihat dari tingkat partisipasi di banyak TPS yang kurang dari 25 persen.
Seperti di TPS 023 Petojo Selatan, Gambir, tingkat partisipasi pemilih hanya 15,7 persen, kemudian TPS 016 Semper Barat dan TPS 138 Penjaringan tingkat partisipasi pemilih sebesar 21,33 persen, katanya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta mendesak KPU DKI Jakarta bertanggung jawab atas pelaksanaan Pilkada Jakarta. Bertanggung jawab dengan menyelenggarakan pemungutan suara baru (PSU) di TPS yang tingkat partisipasinya rendah.
“Realisasi PSU di TPS yang partisipasinya rendah merupakan bentuk tanggung jawab KPU terhadap hak demokrasi warga Jakarta. PSU tersebut diwujudkan di TPS tempat warga melapor ke Bawaslu, dan TPS tempat warga melapor ke Bawaslu. partisipasinya di bawah 40 persen,” jelas Baco.
Secara total, lanjut Baco, tingkat partisipasi pemilih di Jakarta hanya sebesar 57 persen, dan angka tersebut merupakan angka terendah sepanjang sejarah pemilu. Pada Pilpres 14 Februari 2024, tingkat partisipasinya sungguh tinggi hingga mencapai lebih dari 80 persen.