JAKARTA – PCINU Suriah kembali merayakan Hari Santri Nasional dengan menggelar webinar inspiratif bertema “Jangan bangga menjadi Santri, tapi jadilah Santri yang bangga”. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan semangat mahasiswa Indonesia untuk memperkuat perannya di era global tanpa menghilangkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.

Dipandu oleh Adzani Wildan dari Bahsul Masail Institute dan dimoderatori oleh Syu’ba Abu Nafi, webinar ini akan menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. H. Nadirsiah Hosen, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D. Atau pria bernama Gus Nadir, ulama Nahdlatul Ulama yang kini menjadi dosen di University of Melbourne. 

Dalam sambutannya, Gus Nadir mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya berbangga dengan gelar mahasiswa, namun juga harus menjadi pribadi yang membanggakan. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara kemajuan intelektual dan pencapaian prinsip, sambil menolak pandangan ekstrem dalam agama. 

“Besar harapannya ada di antara kalian yang akan menjadi Syekh Wahba Zuhayli yang baru, Syekh Ali Juma berikutnya atau bahkan Gus Dur dan guru besarnya. Di belakangnya ada Quraisy Shihab. “Santry tidak hanya populer di media sosial, tapi juga dikenal karena kontribusi ilmiahnya yang luar biasa,” ujarnya seperti dikutip, Kamis (7/11/2024). 

Gus Nadir juga menegaskan, cara pengajian yang kerap dilakukan dalam bentuk monolog tidak menggugah minat masyarakat. 

“Sudah saatnya kita para pelajar muda menjadikan pembelajaran hafalan sebagai sesuatu yang baru, universal dan cocok untuk semua kalangan,” kata Gus Nadir. 

Webinar ini disiarkan langsung di channel YouTube Zoom dan Langitan TV, dengan lebih dari 68 peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi dan ratusan orang menonton melalui live streaming. Acara ini merupakan rangkaian dari empat webinar yang diselenggarakan oleh PCINU Suriah menjelang pertemuan puncak perayaan pada tanggal 15 November 2024.

Diakhir acara, Gus Nadir menyampaikan, “Siap-siaplah, jangan bangga menjadi mahasiswa, jadilah mahasiswa yang bangga.” Kita perlu memahami kejadian terkini dan terus meningkatkan kualitas kita. Siap menjadi mahasiswa yang kuat, serius, dan bermoral.”

Moderator Adzani Wildan menutup acara dengan kata-kata inspiratif, Santri adalah benteng umat, kini menjadi Santri tidaklah mudah. Namun seiring terus belajar dan berkembang, para santri akan selalu berjilbab dan berpeci serta menjadi penjaga nilai-nilai Islam yang disebut “Rahmattan lil ‘Alamin”. 

Ingat, jangan menyombongkan diri sebagai pengawal, jadilah pengawal yang bangga, ujarnya. 

Webinar ini merupakan langkah penting PCINU Suriah untuk membangun relasi antar santri dari berbagai belahan dunia, meneguhkan nilai moderasi, dan menginspirasi generasi santri Indonesia untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan bangsa.

(ara)