NEW DELHI – Amerika Serikat telah memberikan sedikitnya 17,9 miliar dolar (Rp 281 triliun) bantuan militer kepada Israel sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober tahun lalu. Menurut laporan proyek Biaya Perang Universitas Brown.

Laporan tersebut, yang dirilis pada peringatan pertama perang Gaza, menyebutkan pengeluaran tersebut mencakup $4 miliar (Rp 63 triliun) untuk meningkatkan sistem pertahanan rudal Iron Dome dan David’s Sling. Ini termasuk uang untuk senjata dan bahan bakar jet.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa selama periode tersebut, 4,86 ​​miliar dolar telah dibayarkan untuk operasi militer AS di Timur Tengah.

Angka tersebut termasuk biaya yang berkaitan dengan kampanye militer AS untuk menghentikan serangan Houthi di Laut Merah dan Teluk Aden, yang menurut kelompok yang berbasis di Yaman dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza.

Perhitungan tersebut dilakukan oleh Linda J Bilmes, seorang profesor di Sekolah Pemerintahan John F Kennedy di Harvard, yang memperkirakan kerugian akibat perang AS sejak serangan 11 September. Bilmes belajar dengan peneliti William D Hartung dan Stephen Semler.

Seperti diketahui, kondisi di Timur Tengah semakin panas. Israel dan berbagai rivalnya seperti Iran, Hizbullah Lebanon, dan Houthi Yaman terus melakukan serangan mematikan.

Terbaru, pada Senin (7/10/2024), sekitar 135 roket diluncurkan dari Lebanon menuju wilayah utara yang diduduki rezim Israel. Suara peringatan roket terdengar di lingkungan Acre, Nahariya dan Haifa.

Kelompok bersenjata Lebanon mengumumkan bahwa mereka menyerang kota Karmiel di utara Israel dengan roket besok pukul 06:55 (03:55 GMT). Menurut media Israel, serangan itu memicu sirene di Karmiel dan komunitas lain di wilayah Galilea Atas.

Surat kabar Israel Ynet News melaporkan 15 rudal ditembakkan dari Lebanon menuju Galilea Atas dan sebagian besar berhasil dicegat. Peluncuran terbaru ini terjadi setelah hujan rudal Hizbullah pada Minggu malam (6/10/2024) melukai sedikitnya 10 orang di kota pelabuhan Haifa dan lainnya di kota utara Tabirya.

Di saat yang sama, roket yang ditembakkan Hamas dari Khan Yunis menghantam Tel Aviv pada peringatan ulang tahun Operasi Badai Al Aqsa hari ini, melukai 4 warga.

Menurut koresponden Al Jazeera Laura Khan, pesawat tempur Israel sekali lagi mengebom lingkungan selatan Beirut, dan akibatnya, terjadi ledakan besar.

(ssst)