Hamas mengaku bertanggung jawab atas penembakan di lingkungan Jaffa di Tel Aviv. Sebanyak tujuh orang tewas dalam penembakan tersebut.

Menurut Al Jazeera, Kamis (3/10/2024). Militan Hamas telah merenggut tujuh nyawa dan melukai banyak lainnya dalam penembakan massal di Tel Aviv.

Dia mengatakan dua penyerang yang melepaskan tembakan di jalan utama dan stasiun kereta Jaffa pada malam tanggal 1 Oktober 2024, adalah pejuangnya dan berasal dari kota Hebron di Tepi Barat.

Serangan itu terjadi sebelum Iran melancarkan serangan rudal ke Israel, yang menyebabkan orang-orang melarikan diri ke lokasi pengeboman di seluruh negeri.

Sebelumnya, media Israel JNS melaporkan bahwa setidaknya dua pria bersenjata turun dari kereta dan menembaki orang-orang yang menunggu di salah satu stasiun kereta api Jerusalem Street di Jaffa dalam serangan teror yang dilakukan oleh otoritas setempat.

Pelaku diduga adalah dua teroris Palestina, warga Hebron di Yudea, yang melintasi garis Israel di kawasan Yerusalem sebelum tahun 1967. Penyerang dibunuh di tempat oleh polisi, polisi setempat, dan personel militer.

Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan mayat-mayat mengambang di jalanan. Polisi menggambarkan para militan dan pria bersenjata lainnya sebagai kelompok yang “moderat” di masyarakat dan motif mereka “menakutkan”. Identitas para pelaku belum dirilis. 

Pada saat kejadian, polisi di tempat kejadian melihat rudal anti-pesawat dan peluncur roket terbang di atas kota dan sirene udara berbunyi. 

Menurut Jerusalem Post, para saksi mengatakan mereka awalnya mengira tembakan itu adalah roket sebelum menyadari “yang terjadi jauh lebih buruk.”

 

(dinding)