NEW YORK – Amerika Serikat (AS) membantu menembak jatuh rudal yang ditembakkan Iran ke Israel, kata Pentagon. AS menembakkan sekitar selusin pencegat pada Selasa (10/1/2024) sebagai tanggapan atas rudal Iran yang ditembakkan ke Israel.

Pada konferensi pers Departemen Pertahanan pada Selasa (10/1/2024), Letjen Patrick Ryder mengatakan dua kapal perusak Angkatan Laut AS mencegat rudal tersebut, yang menurut AS semuanya berasal dari Iran.

Dia tidak mengonfirmasi apakah rudal Iran yang digunakan dalam serangan itu telah ditembakkan. Dia menambahkan: informasi ini belum dapat dikonfirmasi.

Jenderal Ryder menambahkan bahwa Pentagon tidak mengetahui adanya peringatan mengenai serangan itu.

Joe Biden, presiden Amerika Serikat, telah menyatakan bahwa Amerika Serikat secara aktif mendukung pertahanan Israel di bawah bimbingannya. Menurutnya, dia menghabiskan pagi harinya di Situation Room, pusat penanganan masalah keamanan nasional yang serius di Gedung Putih.

Menurut Israel, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel, sebagian besar berhasil dicegat. Serangan rudal ini akan sedikit lebih besar dibandingkan ledakan pada bulan April ketika Teheran menembakkan sekitar 110 roket dan 30 rudal jelajah ke Israel.

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeskian membela serangan tersebut dan menyebutnya sebagai respons tegas untuk melindungi kepentingan Iran dan warganya.

Angkatan bersenjata Iran telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan intervensi militer langsung untuk mendukung Israel. Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu merupakan respons terhadap pembunuhan Israel terhadap seorang komandan IRGC dan seorang pemimpin milisi yang didukung Iran di wilayah tersebut.

Mereka menyebutkan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan pemimpin IRGC Abbas Nilforosa di Lebanon akhir pekan lalu.

Mereka juga merujuk pada pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Hani di Teheran pada bulan Juli.

Meskipun Israel belum mengakui keterlibatannya dalam kematian Haniyeh, mereka diyakini bertanggung jawab atas kematiannya.

(ssst)