Permasalahan gizi buruk pada ibu hamil di Indonesia menjadi perhatian Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Junadi Sadikin dan berbagai pakar gizi global. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, Menteri Kesehatan Bodhi berharap ibu hamil dapat tercukupi berbagai zat gizi mikro yang dibutuhkannya, sehingga terhindar dari berbagai permasalahan seputar kehamilan seperti anemia yang dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah (BBLR) yang merupakan faktor berbahaya dalam kehamilan. stunting. Hal ini dapat dicegah.

“Penyakit yang menyerang ibu hamil dan anak adalah penyakit gizi. Artinya banyak kasus kekurangan gizi. Saya membaca 27 persen dari 4,9 juta ibu hamil mengalami anemia. Benar-benar luar biasa,” kata Menteri Kesehatan Budi saat meluncurkan Multi Micronutrient Supplement (MMS) di halaman belakang Pulau Jawa.

Menyikapi tingginya angka anemia pada ibu hamil, Menteri Kesehatan Budi bekerja sama dengan organisasi kesehatan dan kesejahteraan anak global seperti WHO dan UNICEF merekomendasikan penggunaan suplemen MMS untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil.

“Ini sudah menjadi arahan WHO sejak tahun 2020, dan kami baru melaksanakannya,” kata Menteri Kesehatan Bodhi.

Berdasarkan penelitian, Menteri Kesehatan Bodhi menambahkan MMS mengandung nutrisi penting bagi ibu hamil, sehingga dapat mengurangi risiko terkait kehamilan.

“Temuan penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan MMS, nutrisi ibu hamil akan jauh lebih baik,” tambahnya.“Kemudian, bayi yang dilahirkan juga lebih sehat sehingga mengurangi kelahiran kecil, juga mengurangi stunting pada anak, dan juga menurunkan angka kematian bayi kematian.

Selain itu, Menteri Kesehatan Bodhi menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi MMS dalam waktu enam bulan kehamilan untuk mengurangi risiko berat badan lahir rendah dan stunting.

“Kalau ingin anak sehat atau pintar, minumlah 180 mg selama 180 hari berturut-turut atau enam bulan selama kehamilan. Insya Allah anak sehat dan pintar,” kata Menteri Kesehatan Budi.

Terkait kandungan nutrisi pada MMS, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Andang Someoi mengatakan setiap tablet MMS mengandung 10 vitamin dan lima mineral. Nutrisi penting ibu hamil pada MMS antara lain vitamin A, D, E, C, B1, B2, niasin, B6, B12, asam folat, zat besi, zinc, tembaga, selenium dan yodium.

“Di TTD itu bahan utamanya ada dua, yaitu zat besi dan asam folat. Nah dengan multivitamin ini mengandung sembilan vitamin dan empat mineral. Jadi ini suplemen multi mikronutrien. jelas General Manager Andang.

Dirjen Maria Endang telah memasukkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.01.0/MENKES/1092/2024 tentang standar suplementasi mikronutrien bagi ibu hamil sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan program multivitamin MMS ibu hamil di masa depan. telah dirilis

Program MMS yang akan diluncurkan pada tahun 2024 ini akan digulirkan di 209 kabupaten/kota di 15 negara bagian terpilih. Pemilihan 15 kabupaten ini didasarkan pada kejadian berat badan lahir rendah, ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), stunting, kepadatan penduduk, dan besarnya kelompok sasaran ibu hamil. Empat provinsi (8 kabupaten/kota) menjadi lokasi studi implementasi MMS sebelumnya.

Selain beberapa dukungan lain terkait program MMS, antara lain dengan diterbitkannya Peraturan Presiden BPOM Nomor 15 tentang Perubahan Sistem Otorita Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 32 Tahun 2024. Suplemen Kesehatan

Program MMS juga didukung oleh penelitian terapan yang dilakukan oleh berbagai universitas seperti Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Universitas Hasanuddin.

Sebanyak 1,3 juta botol MMS yang masing-masing berisi 180 tablet rencananya akan dibagikan kepada ibu hamil. Selanjutnya, program tersebut digulirkan ke 209 kabupaten/kota di 15 provinsi yang menjadi lokasi program pada 17 hingga 24 September 2024.

Untuk mendukung kemandirian produksi, telah dilaksanakan klinik pelatihan pada tanggal 8-9 Oktober 2024 untuk meningkatkan kapasitas industri lokal dalam menghasilkan produk lokal untuk program pemerintah, perdagangan dan ekspor. Kegiatan ini didukung oleh Universitas Padjadjaran dan PHARCI.

“Saya sangat mengapresiasi dukungan para ahli, perguruan tinggi dan seluruh pihak yang mempersiapkan kegiatan ini, serta 15 negara bagian dan 209 kabupaten/kota yang melaksanakan program multivitamin MMS untuk ibu hamil pada tahun 2024. dalam pelaksanaannya,” kata Dirjen Maria . Indang.

(Singa)