JAKARTA – Aphelion merupakan peristiwa astronomi yang menarik perhatian banyak orang setiap tahunnya. Peristiwa ini terjadi saat Bumi berada pada titik terjauh orbitnya dari Matahari.

Aphelium terjadi karena bumi tidak berputar sempurna dalam lingkaran sempurna. Bumi berada terjauh dari matahari, dengan jarak sekitar 152,1 juta kilometer atau sekitar 94,5 mil.

Penyebab fenomena aphelion

Fenomena aphelion terjadi karena orbit bumi berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna. Orbit elips ini menyebabkan jarak antara Bumi dan Matahari bervariasi sepanjang tahun.

Gravitasi matahari menarik bumi dan planet-planet lain di tata surya, memaksa mereka bergerak dalam orbit elips.

Selain gravitasi Matahari, orbit elips yang menyebabkan fenomena Aphelion terbentuk oleh gaya gravitasi antar planet. Semua planet cenderung bergesekan satu sama lain dan membuat orbitnya keluar dari lingkaran sempurna.

Kapan aphelion terjadi?

Aphelion terjadi setiap tahun, biasanya pada awal Juli. Pada tahun 2024, Aphelion diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 5 Juli. Jarak Bumi dan Matahari saat ini sekitar 152,1 juta kilometer, lebih jauh dari jarak rata-rata yang sekitar 149,6 juta kilometer.

Aphelion di Indonesia akan berlangsung pada 5 Juli 2024 pukul 12.06 WIB. Pada bulan Juli tahun ini, cuaca dingin terpantau di beberapa wilayah Indonesia yang disebabkan oleh angin yang bergerak menuju Indonesia dari arah timur dan tenggara.

Efek pada fenomena aphelion

Meskipun aphelion tidak secara langsung menyebabkan perubahan suhu yang signifikan, namun fenomena ini dapat menimbulkan beberapa dampak kecil bagi Bumi.

1. Perubahan pasang surut

Gravitasi matahari mempengaruhi pasang surut air laut. Pada aphelion, gravitasi Matahari sedikit lebih lemah, sehingga perubahan kecil pada ketinggian pasang surut dapat terjadi.

2. Penurunan intensitas sinar matahari

Karena jarak Bumi dan Matahari sedikit lebih jauh, maka intensitas sinar matahari yang diterima Bumi sedikit berkurang. Hal ini mungkin menyebabkan sedikit penurunan suhu, namun pengaruhnya tidak terlalu signifikan.

3. Ubah lamanya hari

Pada fenomena aphelion, panjang hari menjadi sedikit lebih panjang karena pergerakan bumi pada orbitnya lebih lambat. Namun perbedaannya sangat kecil dan tidak terlalu mencolok.

Jadi, meski fenomena aphelion menarik untuk diamati dan dipelajari, dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari di Bumi tidak terlalu besar. Namun, memahami aphelion dan fenomena astronomi lainnya membantu kita memahami dinamika kompleks tata surya tempat kita hidup.

(dka)