PADA SABTU, 14 September 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan informasi terkini mengenai Mpox atau dikenal dengan cacar monyet di dunia. Dilaporkan di dunia pada periode 1 Januari 2022 hingga 31 Juli 2024, WHO mencatat 103.048 kasus Mpox yang menyebabkan 229 kematian dan terjadi di 121 negara di dunia.
Direktur Universitas Pascasarjana YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, berdasarkan data terkini negara tetangga Malaysia, pada Selasa, 17 September 2024, Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan satu kasus baru mpox tipe clade 2 yang sebenarnya merupakan kasus baru mpox. Varian -1b yang kurang berbahaya yang baru-baru ini menyebar di Afrika.
Kasus terbaru dari Malaysia ini mulai menunjukkan gejala pada 11 September 2024 dengan keluhan demam, nyeri tenggorokan dan batuk, serta muncul ruam merah di kulit keesokan harinya. Pasien baru ini tidak memiliki riwayat keluar rumah sakit. 21 hari sebelumnya sudah muncul gejalanya,” kata Profesor Tjandra, dalam siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (18/9/2024).
Padahal, analisis riwayat kontak seperti ini sebaiknya dilakukan jika ada kasus Mpox di Tanah Air. Malaysia telah menerima 10 kasus mpox sejak Juli 2023, dan semuanya berbeda clade 2. Sehari sebelum Malaysia, atau dua hari lalu, tepatnya 16 September 2024, Kementerian Kesehatan Filipina juga melaporkan tambahan tiga kasus Mpox.
“Total Mpox di Filipina sepanjang tahun 2024 sebanyak 18 kasus. Saat ini Vietnam memiliki 202 kasus Mpox pada tahun 2022. Pada tahun 2024 saja, Vietnam melaporkan 49 kasus. Kamboja juga melaporkan kasus Mpox, setidaknya 20 kasus antara tahun 2023 dan 2024. Kita tahu kalau kita bersama-sama, Thailand malah melaporkan kasus Mpox clade 1b, perbedaan yang mengkhawatirkan,” ujarnya.
Dengan kejadian sehari-hari di dunia, maupun di ASEAN seperti data di atas, tentunya masyarakat lokal harus waspada. Dalam konteks ini, WHO menugaskan lima tugas yang disebut “lima komponen inti urgensi (‘5C’)” dengan tujuan:
1. Ketentuan darurat
2. Pengawasan Bersama (Cooperative Surveillance)
3. Keamanan masyarakat
4. Pelayanan kesehatan yang baik dan terukur (safe and terjangkau care)
5. Akses terhadap standar yang ada (Access to countermeasures)
(Singa)
(Singa)