JAKARTA – Perbandingan sejarah militer ketiga ajudan Presiden Prabowo Subianto akan dibahas lengkap dalam artikel kali ini. Sebelumnya, ajudan Prabowo, Mayor Teddy Indra Vijaya, diangkat menjadi Sekretaris Kabinet.
Sebagai presiden, Prabowo akan memiliki pendukung yang mewakili Tentara Nasional Indonesia (TNI), Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Keduanya berpangkat kolonel atau komisaris.
Untuk lebih jelasnya, tugas Asisten Presiden Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 12 Tahun 2016.
Dalam ketentuan ini, Asisten Presiden Indonesia bertugas memberikan dukungan kepada Presiden Indonesia, Wakil Presiden Indonesia, dan keluarga besarnya dalam bentuk staf dan pelayanan manajemen sehari-hari. Asisten Presiden Indonesia menjalankan tugas resmi dan kegiatan sehari-hari.
Sesuai undang-undang, syarat terpenting untuk menjadi agen adalah menjadi anggota Polri atau TNI. Para pembantu dibagi dalam 2 kelompok, pembantu presiden dan wakil presiden harus merupakan perwira menengah berpangkat kolonel TNI AD, TNI AL, TNI AU dan pangkat komisaris polisi dari Polri. Saat ini, posisi pertama harus diduduki oleh dua orang, yaitu presiden dan wakil presiden.
Jabatan Asisten Presiden dan Wakil Presiden serta Asisten Istri dan Wakil Presiden Presiden berada di tangan Presiden dan diawasi oleh Sekretaris Presiden Angkatan Darat. Selama bertugas mereka didukung oleh para asisten yang merupakan perwira pertama TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Polri.
Berikut 3 pendukung Prabowo:
1. Kolonel Inf Pdt Uniarto (TNI AD)
Kolonel Vahyo merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada tahun 2001 dan kini menjabat Panglima Komando Kelompok II Pasukan Khusus (Kopassus).
Sebelum menjadi Asisten Presiden, Pdt pernah menduduki jabatan antara lain Asisten Operasi Danjen Kopassus dan Komandan Codem 0703/Cilacap.
2. Kolonel PNB Anton “Siu” Palaguna (TNI AU)
Kolonel Anton merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara pada tahun 2000 dan dikenal sebagai pilot Su-27/30. Pada saat yang sama, ia menjabat sebagai Pembantu Komandan Divisi Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) I dan Komandan Skuadron 11 Lanud Hasanuddin.
3. Letkol Laut (P) Romi Habe Putra (TNI AL)
Letnan Kol. Romi merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada tahun 2002 dan merupakan lulusan terbaik angkatan ke-12 Korps Latihan ke-12 TNI Angkatan Darat ke-3.
Sebelum diangkat menjadi Asisten Presiden, ia menjabat sebagai Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366, kapal perang yang terkenal dengan kemampuan tempurnya. Dengan pengangkatan tersebut, Romi berpeluang diangkat menjadi pangkat kolonel.
(fmi)