JAKARTA – Sejumlah peristiwa penting dan bersejarah terjadi pada 13 Desember. Sebut saja Hari Peringatan Nusantara hingga muncul Deklarasi Djuanda.
Selain masa-masa tersebut, masih ada sederet peristiwa sejarah lainnya. Berikut penjabaran Okezone seperti dikutip dari Wikipedia.org, Jumat (13/12/2019).
1957 – Proklamasi Djuanda dikeluarkan
Deklarasi Djuanda didirikan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu, Djuanda Kartawidjaja. Deklarasi ini memberitahukan kepada dunia bahwa wilayah perairan Indonesia meliputi laut di sekitar, di antara, dan di dalam wilayah kepulauan Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah Indonesia.
Deklarasi Djuanda tersebut menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip kebangsaan kepulauan yang pada saat itu mendapat tentangan keras dari beberapa negara, sehingga laut antar pulau juga merupakan wilayah negara Republik Indonesia dan bukan merupakan zona bebas.
Deklarasi Djuanda disahkan dalam Undang-undang Nomor 4/PRP/1960 di Wilayah Indonesia. Akibatnya luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia bertambah 2,5 kali lipat dari 2.027.087 menjadi 5.193.250′ tidak termasuk Irian Jaya yang meskipun merupakan wilayah Indonesia namun pada saat itu belum diterima secara internasional.
1996 – Kofi Annan terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kofi Annan lahir pada tanggal 8 April 1938. Ia kemudian meninggal pada tanggal 18 Agustus 2018 di usia 80 tahun.
Annan adalah seorang diplomat Afghanistan yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB ketujuh dari Januari 1997 hingga Desember 2006.
Annan dan PBB adalah penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001. Ia adalah pendiri dan ketua Kofi Annan Foundation serta ketua The Elders, sebuah organisasi internasional yang didirikan oleh Nelson Mandela.
Pada 13 Desember 1996, Annan diangkat oleh Dewan Keamanan PBB sebagai Sekretaris Jenderal dan dikukuhkan empat hari kemudian melalui pemungutan suara di Majelis Umum.
Annan pun langsung dilantik dan memulai masa jabatan pertamanya sebagai Sekretaris Jenderal PBB pada 1 Januari 1997.
Annan digantikan oleh Sekretaris Jenderal Mesir Boutros Boutros-Ghali, yang masa jabatannya telah berakhir. Dia adalah orang pertama dari negara Afrika berkulit hitam yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.