JAKARTA – Sejumlah peristiwa bersejarah terjadi pada 8 Oktober setiap tahunnya. Beberapa peristiwa atau momen yang terjadi pada tanggal 8 Oktober telah tercatat sebagai bagian dari sejarah.

Tak hanya event, sejumlah karakter juga lahir atau mati pada 8 Oktober. Berikut ringkasannya:

1. Ledakan Meteor Bone, Sulawesi Selatan 

Ledakan meteor tulang terjadi pada 8 Oktober 2009 pukul 11.30 WIB. Meteorit tersebut masuk sebagai pecahan asteroid yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di luar angkasa sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat karena suara dan getaran yang ditimbulkannya.

Kejadian ini mengakibatkan kematian secara tidak langsung akibat gangguan jantung akibat syok. 

2. Che Guevara ditangkap

Ernesto “Che” Guevara adalah seorang revolusioner Marxis, dokter, penulis, pemimpin gerilya, diplomat dan ahli teori militer dari Argentina. Sebagai salah satu protagonis Revolusi Kuba, wajahnya menjadi simbol perlawanan dalam gerakan tandingan dan budaya populer. 

Pada tanggal 8 Oktober 1967, Che Guevara ditangkap bersama para pengikutnya di Bolivia. Awalnya, pada tanggal 7 Oktober 1967, seorang informan memberi tahu pasukan khusus Bolivia tentang lokasi kamp Guevara di Ngarai Yuro.

Maka pada pagi hari tanggal 8 Oktober, mereka mengepung daerah tersebut dengan dua batalyon yang berjumlah 1.800 tentara dan memasuki jurang. Di tengah pertempuran, Guevara terluka dan ditangkap saat memimpin detasemen bersama Simeón Cuba Sarabia.

Pada tanggal 9 Oktober, Presiden Bolivia René Barrientos memerintahkan kematian Guevara. Perintah tersebut dikirimkan oleh Félix Rodríguez ke unit yang menahan Guevara, meskipun pemerintah AS sebelumnya telah meminta agar Guevara dibawa ke Panama untuk diinterogasi lebih lanjut.

Relawan yang membunuh Guevara adalah Mario Terán, seorang sersan alkoholik berusia 27 tahun di tentara Bolivia. Alasannya adalah untuk membalas kematian tiga temannya di Kompi B beberapa hari sebelumnya dalam pertarungan melawan kelompok gerilya Guevara. 

Guevara dinyatakan meninggal karena luka-lukanya. ditembak sembilan kali oleh Terán, lima kali di kaki, satu kali di bahu dan lengan kanan, serta satu kali di dada dan leher.

3. Jelajahi galaksi IC 10

IC 10 adalah galaksi tak beraturan di konstelasi Cassiopeia. Galaksi ini ditemukan oleh Lewis Swift pada tanggal 8 Oktober 1887. Nicholas U. Mayall adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa objek ini berada di luar galaksi pada tahun 1935.

Edwin Hubble menyatakan bahwa galaksi tersebut mungkin termasuk dalam Grup Lokal, namun statusnya masih belum pasti selama beberapa dekade. Kecepatan radial IC 10 diukur pada tahun 1962 dan ditemukan mendekati kecepatan Bima Sakti yaitu sekitar 350 km/s, memperkuat bukti keanggotaannya dalam Grup Lokal. 

4. Kelahiran Rano Karno

Rano Karno, lahir di Jakarta, 8 Oktober 1960, adalah seorang aktor, penyanyi, dan sutradara berkebangsaan Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Banten pada 12 Agustus 2015 hingga 11 Januari 2017.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Pj Gubernur Banten pada 13 Mei 2014 hingga 12 Agustus 2015 menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang diberhentikan karena keterlibatannya dalam kasus suap pilkada di Mahkamah Konstitusi Prancis.

Ia terkenal pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai pemeran di beberapa film seperti Rio Anakku, Gita Cinta dari SMA dan Taksi, serta Doel di sinetron Si Doel Anak Sekohalan tahun 1990-an. Sebagai seorang aktor, Rano Karno juga dikenal sebagai penyanyi dan sutradara. 

5. Kelahiran Agus Salim

H Agus Salim, lahir Masyhudul Haq, adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Ia lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, pada tanggal 8 Oktober 1884. Kemudian, H Agus Salim meninggal di Jakarta, pada tanggal 4 November 1954, dalam usia 70 tahun.

Haji Agus Salim ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 melalui Keputusan Presiden No. 657 Tahun 1961.

Salim dikenal karena kepiawaiannya dalam dunia jurnalistik. Ia memasuki dunia jurnalistik pada tahun 1915 di Harian Neratja sebagai editor II. Dia kemudian diangkat menjadi kepala kantor redaksi. Aktivitas jurnalistiknya berlanjut hingga ia menjadi pimpinan Harian Baroe Indies di Jakarta. 

Kemudian Salim mendirikan surat kabar Fadjar Asia. Kemudian menjadi redaktur Harian Moestika di Yogyakarta dan membuka kantor Advies en Informatie OEM Information Bureau (AIPO). Pada saat yang sama, Agus Salim memasuki dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam.

(Ari)