BEIRUT – Kelompok Hizbullah mengonfirmasi kepala hubungan medianya, Mohammed Afif, tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah gedung di pusat Beirut, Lebanon, pada Minggu (17 November 2024).

Israel jarang menyerang tokoh senior Hizbullah tanpa peran militer yang jelas, dan serangan udaranya terutama menargetkan pinggiran selatan Beirut, tempat kekuatan Hizbullah paling kuat.

Militer Israel sebelumnya menolak berkomentar, namun mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang mengatakan pihaknya telah “menetralisir” Afif. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Serangan terpisah kedua pada Minggu malam terjadi di Jalan Mar Elias, kawasan pusat lainnya yang jarang menjadi sasaran bom Israel, lapor TV Hizbullah Al-Manar. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 22 lainnya, lapor Reuters.

Hizbullah dan Israel telah berperang selama lebih dari setahun, sejak Hizbullah mulai menembakkan roket ke sasaran militer Israel pada 8 Oktober 2023. Sehari sebelumnya, sekutu Hizbullah di Palestina, Hamas, menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang, kata pihak berwenang Israel.

Pada akhir September, Israel memperluas operasi militernya di Lebanon. Selain melancarkan serangan darat di perbatasan, Israel juga melakukan pengeboman dengan kekerasan di Lebanon selatan dan timur serta pinggiran selatan Beirut.

Operasi Israel di Lebanon tahun lalu menewaskan 3.841 orang dan melukai hampir 15.000 orang, kata Kementerian Kesehatan Lebanon pada hari Minggu, angka yang tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang. Sementara itu, Israel mengatakan roket yang ditembakkan Hizbullah melintasi perbatasan menewaskan puluhan warga Israel, termasuk tentara dan warga sipil.

Berbagai serangan di Gaza dalam perang Israel melawan Hamas telah menewaskan lebih dari 43.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pejabat kesehatan Palestina.

Selain menargetkan Hizbullah, serangan itu juga menewaskan beberapa tentara Lebanon, termasuk dua tentara yang tewas ketika Israel menyerang sebuah pos militer di kota Almari di selatan pada hari Minggu, kata tentara Lebanon dalam bahasa Lebanon. Menurut pernyataan itu.

Serangan terhadap pejabat Hizbullah di Beirut terjadi di lingkungan Ras Naba, tempat banyak orang yang mengungsi dari pinggiran selatan akibat pemboman Israel mengungsi.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan sebuah gedung yang menampung kantor partai Baath diserang dan pemimpin partai Ali Hijazi mengatakan kepada penyiar Lebanon Al-Jadeed bahwa Afif ada di dalam gedung tersebut. Ambulans terdengar tiba di lokasi kejadian dan tembakan dilepaskan untuk membubarkan orang.

Perusahaan Penyiaran Lebanon menunjukkan video lantai atas sebuah gedung runtuh, dan personel pertahanan sipil berada di lokasi kejadian. Afif sudah lama menjadi penasihat media Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel pada 27 September di pinggiran selatan Beirut.

Dia menjalankan stasiun televisi Al-Manar Hizbullah selama beberapa tahun sebelum mengambil alih kantor media Hizbullah.

Afif mengadakan beberapa konferensi pers untuk wartawan di pinggiran selatan Beirut yang dilanda bencana. Dalam komentar terbarunya kepada wartawan pada 11 November, dia mengatakan bahwa tentara Israel tidak dapat mengendalikan wilayah mana pun di Lebanon dan Hizbullah memiliki cukup senjata dan peralatan untuk berperang dalam waktu lama.

(dka)