JAKARTA – Polisi mengumumkan telah membuka kasus terkait dugaan penyerangan terhadap pekerja toko roti berhuruf DA di Cakung, Jakarta Timur yang tersebar di media sosial, dan terduga pelaku merupakan anak pemilik toko tag- . GSH.
Rencananya minggu depan proses perkara akan dibawa ke tahap sidik jari, kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kompol Nicolas Ary saat dikonfirmasi, Minggu (15 Desember 2024).
Menurut dia, dugaan penganiayaan yang dialami DA masih didalami. Polisi memeriksa ketiga saksi tersebut dan memeriksa terlapor atau terduga pelaku GSH.
Namun polisi tidak merinci poin mana saja yang diambil dari terduga pelaku. “Tiga saksi dan terlapor diperiksa,” ujarnya.
Kasus dugaan penganiayaan yang dialami pekerja toko roti di Cakung berinisial DA viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis 17 Oktober 2024 pukul 21.00 WIB, dimana tersangka pelaku GSH meminta untuk membawakan makanan yang dipesannya secara online ke kamarnya sendiri, namun korban menolak.
Korban menolak karena pelaku melontarkan kata-kata kasar. Selain itu, kejadian serupa juga pernah dialami korban, diduga korban melakukan kekerasan saat mengantarkan makanan ke kamar GSH.
Saat kejadian, pemilik marah karena korban menolak permintaannya, lalu melemparkan kursi ke arah korban hingga menyebabkan korban terluka. Pelaku juga melempar layar patung dan mesin EDC hingga menyebabkan korban berdarah.
Meski ada pekerja lain selain dia, mereka tetap diam dan menangis karena takut dengan terduga pelaku. Mereka bisa merekam gerak-gerik pelaku hanya dengan kamera ponselnya untuk dijadikan bukti.
Orang tua GSH yang berada di sana berusaha menyelamatkan korban dengan menarik DA dari toko dan menyarankan DA untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi. DA mengikuti orang tua GSH keluar dari toko, hanya menyisakan ponsel dan dompetnya di dalam toko hingga DA kembali ke toko untuk menjemput mereka.
Pelaku GSH marah ketika melihat korban kembali dan melemparkan banyak barang ke arah korban. Kemudian korban berlari menuju dapur hingga terpojok dimana pelaku terus melemparkan berbagai barang ke sekitar korban termasuk kaleng kue.