JAKARTA – Polda Metro Jaya membeberkan alasan tersangka AK bisa bekerja di Departemen Komunikasi dan Digital (Comdigi) meski gagal terpilih. Sebenarnya AK diberikan hak pemblokiran, meski sebenarnya digunakan untuk melindungi situs judi online.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, tersangka AK masih bisa beroperasi karena ada Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kementerian Kominfo.
“Dimaklumi ada SOP baru yang mengizinkan AK dan timnya untuk bergabung dalam tim pemblokiran website di Kementerian Komunikasi dan Teknologi,” kata Ade Ari dalam jumpa pers, Rabu (6/11/). 2024).
Menurut Ade Ari, penyidik CID tengah mendalami proses pembuatan SOP agar para tersangka bisa tetap bekerja.
Termasuk ikut serta dalam tim lain membuat SOP baru operasional AK Komdigi dan pengelolaan situs judi online.
“Penyelidikan lain atas hasil ini masih berlangsung,” ujarnya.
Polda Metro Jaya menetapkan 15 tersangka karena diduga menyalahgunakan kekuasaannya untuk menutup situs judi online yang melibatkan pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi).
Dari 15 tersangka ini, 11 orang merupakan pegawai Komdigi. Saat ini, tiga orang di antaranya, AK, AJ, dan A, bertugas mengawasi operasional “kantor satelit”.
Polisi juga mengungkap AK ikut serta dalam Pilkada 2023 untuk memberikan dukungan teknis pada program pemblokiran konten negatif terbatas Kementerian Komunikasi dan Teknologi. Namun, ia diumumkan tidak berhasil dalam kompetisi ini.
Meski tidak menyelesaikan studinya, A.K. Dia bekerja di Kementerian Komunikasi dan Teknologi. Padahal, AK mempunyai kewenangan untuk mengatur pemblokiran situs judi online.
Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya mengatakan, penyidik masih mendalami alasan AK bekerja di Kementerian Komunikasi dan Teknologi meski tidak melalui proses rekrutmen.
(ara.)