JAKARTA – Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo menyebut partainya telah menangani ratusan ribu laporan kekerasan terhadap perempuan dalam lima tahun terakhir.
Sigit menjelaskan, data tersebut diperoleh sebelum Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak serta Perdagangan Orang (PPO) menjadi direktori PPA-PPO.
“Dalam lima tahun terakhir, jumlah kasus yang ditangani unit PPA dan PPO sebanyak 105.475 kasus, dimana kasus terbanyak adalah kekerasan dalam rumah tangga, disusul kekerasan seksual, kekerasan fisik, psikis, seksual, dan pemerkosaan,” ujarnya kepada wartawan. , dikutip Rabu (18/12/2024).
Sigit mengatakan, angka tersebut jauh dari temuan Survei Nasional Perempuan dan Anak yang mencatat 401.975 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 15.120 kasus kekerasan terhadap anak.
“Ada kesenjangan yang sangat besar jika membandingkan data di Komnas dengan data yang diolah di direktorat PPO dan PPA,” ujarnya.
Sigit mengaku belum mengetahui sampai mana penganiayaan tersebut berhenti. Ia juga menemukan bahwa hal itu lebih mungkin ditentukan oleh tradisi masing-masing daerah. Salah satunya menikahkan korban dengan pemerkosa.
“Saya tidak tahu kerugian ini terjadi dimana dan hilang dimana, lalu diputuskan sesuai tradisi yang ada di daerah masing-masing, karena kadang ini juga sering menimbulkan protes, nanti masalah itu diselesaikan. Untuk menikah, dia dikatakan.
– Namun timbul pertanyaan, apakah pernikahan akan menyelesaikan masalah? – dia melanjutkan.
Menurut Sigit, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak harus dilakukan kajian mendalam, termasuk penyelesaian dari sudut pandang korban.