JAKARTA – Ratusan warga Taiwan, masyarakat Indonesia, dan mahasiswa internasional dari berbagai negara mengikuti Festival Indonesia 2024 yang digelar di Auditorium Universitas Nasional Sains dan Teknologi Pingtung (NPUST). Acara ini diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) NPUST yang telah diselenggarakan sebanyak 9 kali sejak tahun 2012. Tema tahun ini adalah “Semangat Tangguh: Perjalanan Indonesia Menuju Kemerdekaan”. 

Di bawah kepemimpinan CEO Muhammad Dava Warsyahdhana, acara tersebut merupakan momen spesial yang diselenggarakan dalam waktu singkat namun berhasil menghadirkan perayaan yang berkesan. 

“Kami ingin menunjukkan semangat juang para pahlawan Indonesia, sekaligus menyampaikan pesan bahwa sebagai mahasiswa internasional, kita mempunyai tanggung jawab untuk terus menebar manfaat dan mengharumkan nama diri,” kata Dava dalam kancah internasional. .

Sambutan dan dukungan dari tokoh-tokoh penting 

Melalui siaran video, Wakil Menteri Pariwisata Indonesia, Ni Luh Enik Ernawati, memberikan penghormatan kepada Presiden NPUST Dr.-Ing Chin-Lung Chang, serta seluruh staf universitas yang merayakan 100 tahun berdirinya. 

Mantan pembawa acara TV ini mengatakan: “Indonesia Festival 2024 merupakan jembatan besar untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. Saya berharap acara ini dapat mempererat persahabatan lintas budaya dan menginspirasi Inspiring semua orang yang hadir untuk mengeksplorasi keindahan dan keberagaman Indonesia.” wartawan. 

Pernyataan senada juga disampaikan Kepala Kantor Perekonomian dan Perdagangan Indonesia (KDEI) di Taipei, Arif Sulistiyo.  “Saya mengapresiasi NPUST PPI yang telah menyelenggarakan Indonesia Festival 2024. Semoga acara ini dapat memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia kepada masyarakat Taiwan dan dunia internasional,” jelasnya. 

Di sisi lain, Presiden NPUST, PhD. Chang melalui Rektor International College, Profesor JikChang Leong menambahkan, Indonesia Festival selalu menjadi acara yang sangat dinantikan. 

“Festival ini mencerminkan keberagaman budaya sekaligus memperkuat hubungan internasional. “Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut,” ujarnya. 

Mewakili panitia penyelenggara, Presiden PPI NPUST Medea Ramadhani Utomo mengatakan Indonesia Festival merupakan motor penggerak penting untuk mempererat kerja sama dengan berbagai pihak. 

Beliau menyampaikan: “Organisasi Mahasiswa Indonesia (PPI NPUST) merupakan organisasi kemahasiswaan internasional terbesar yang ada di NPUST. Melalui acara ini, kami berharap kerjasama dengan dunia internasional dan promosi kebudayaan Indonesia dapat terus meningkat.”

Teater Musikal dan Pesona Budaya Indonesia Acara dibuka secara simbolis dengan penampilan tumpeng oleh Ketua NPUST PPI dan Ketua Panitia Festival Indonesia 2024, beserta tamu-tamu seperti dekan, dosen anggota NPUST dan staf. Puncak acaranya adalah pertunjukan musik bertema perjuangan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang menjadi simbol semangat juang para pahlawan.

Film ini memadukan unsur teater dan tari tradisional, seperti tari Jejer Jaran Dawuk dari Banyuwangi dan aktivitas membatik. Pertunjukan berdurasi 45 menit ini mengisahkan solidaritas pemuda Indonesia untuk kemerdekaan sehingga menggugah emosi penonton dengan cerita yang mendalam. 

Adegan pengibaran bendera merah putih di puncaknya dengan diiringi lagu Berkibarlah Benderaku menjadi momen yang membuat penonton kagum sekaligus terharu. Tak hanya itu, mahasiswa internasional dari berbagai negara seperti India, Malaysia, Pakistan, Belize, dan Thailand juga turut serta mengenakan kostum tradisional Indonesia. Kehadiran mereka menambah warna acara tersebut, sekaligus memperkuat pesan keberagaman dan persatuan budaya di kancah internasional.

Pasar makanan menyatukan keberagaman Selain pertunjukan seni, festival ini juga memiliki pasar makanan dengan daya tarik tersendiri. Pengunjung dapat menikmati berbagai masakan khas Indonesia seperti soto, risol, kue lumpur, dan es krim. Kegiatan ini didukung oleh International College dan Office of International Affairs NPUST, membantu memperkaya pengalaman budaya para peserta.

(fiksi)