JAKARTA – Real Estate Indonesia (REI) menilai program rumah 3 jutaan milik Prabowo-Gibran memerlukan relaksasi bunga pinjaman. Sehingga pengembang bisa bergerak membangun perumahan baru di era Presiden terpilih Prabwo Subianto.
Ketua Umum REI Joko Suratno mengatakan, suku bunga pinjaman yang cenderung relatif tinggi membuat pengembang kurang antusias membangun gedung tersebut. Oleh karena itu diperlukan insentif tambahan, baik dalam bentuk penurunan suku bunga atau lainnya, agar program ini dapat berjalan.
“Karena saat ini suku bunga masih tinggi. Kami berharap ada juga stimulasi, atau insentif yang bisa didorong,” ujarnya kepada MNC Portal, Senin (16/9/2024).
Lebih lanjut, Joko menjelaskan, dalam realisasi program 3 juta rumah tersebut diperlukan kementerian khusus yakni Kementerian Perumahan Rakyat yang saat ini sedang dicanangkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. “Ini salah satu bagian dari perekonomian real estate yang mendorong kita, salah satunya adalah perlunya memiliki kementerian perumahan,” tambahnya.
Setidaknya ada 3 harapan bagi pelaku usaha di bidang real estate dengan berdirinya Kementerian Perumahan Rakyat. Pertama, kementerian ini merupakan sektor utama perumahan, sehingga mampu merencanakan, menganggarkan, dan melaksanakan kebijakannya sendiri.