JAKARTA – Badan Bank Tanah tengah menyiapkan lahan untuk mencapai tujuan swasembada pangan dan pembangunan 3 juta rumah di masa lima tahun Presiden Prabowo Subianto. Tanah ini tersebar di banyak tempat mulai dari Sumatera hingga Sulawesi.

Parman Nattmadja, Kepala Badan Bank Tanah, menjelaskan saat ini terdapat 27 ribu hektare (ha) lahan kosong. Namun untuk swasembada pangan, jenis lahan disesuaikan.

“Nanti kita lihat kesesuaian lahannya, karena semua lahan di Kalimantan tidak bisa digunakan. Jangan sampai airnya menggenang di Palangaraya, tidak bisa digunakan, lahan gambut,” Parman Sabtu (26/10/2024)

Lahan yang tersedia tersebar di Luwuk, Tapanul Poso Selatan, dan Kalimantan Selatan yang akan segera tersedia untuk ketahanan pangan.

Meski demikian, menurut Parman, dukungan dan kerja sama banyak pihak tetap diperlukan agar Badan Bank Tanah bisa secepatnya menyerahkan lahan yang cukup luas.

“Saat ini totalnya kita punya 27 ribu hektare. Tentu saja di Sumatera dan Kalimantan ada yang bisa mengelolanya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Bank Tanah, Prabowo, masih memperdebatkan kesiapan lahan untuk target 3 juta rumah tersebut. Karena tidak mungkin menyiapkan lahan di luar Pulau Jawa.

“Intinya kalau nanti diberikan kepada kami, kami siap, apalagi di perkotaan. Kalau di luar kota, karena kami dapat tanah di Napul, masyarakat tidak mau ke sana. Itu nanti yang akan datang karena misalnya ., optimalisasi penggunaan lahan, lahan yang tidak terpakai,” ujarnya.

Badan Bank Tanah sebenarnya sedang menjalankan program perumahan skala kecil. Hal serupa juga terjadi di Brebes dan Kendal.

Jadi, 3 juta rumah pasti akan dibicarakan kembali dengan pemerintah. Sebab jika tersedia lahan di luar Pulau Jawa, tantangan ke depan adalah apakah akan ada masyarakat yang mau pindah ke sana.

“Kita belum banyak, kita siapkan di PPU karena dekat dengan IKN. Kita sudah siapkan lahan yang tersisa masih banyak dibandingkan PPU. Tapi tantangannya, terutama di luar Pulau Jawa, apakah masyarakat mau relokasi atau tidak dan kita pasti lihat apa rencana dari pemerintah ini. “Ini hadiah. Atau perumahan gratis bagi masyarakat miskin yang sebelumnya tidak memiliki sewa atau tanah,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan membangun 3 juta rumah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Prabowo harus menambah anggaran sebesar Rp 50 triliun per tahun.