Jakarta – Calon gubernur (Kagub) nomor tiga, Pramono Anung berjanji akan memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas di Jakarta jika mendapat amanah Gubernur DKI Jakarta 2024-2029. Ada beberapa program atau kebijakan yang ditawarkan nantinya.
Program pertama yang diusung Pramono adalah mendirikan balai pelatihan kerja di seluruh provinsi dan wilayah, salah satunya menjadi konten kreator di media sosial.
“Kemudian di tempat pelatihan kerja, yang disebut creative center, mereka mendapatkan pelatihan khusus untuk mendapatkan sertifikat. Mereka bisa menjadi konten kreator seperti Tik Tok, Instagram, dll untuk melatih anak-anak difabel. Sertifikat,” Pramono di Bumi Pospera, Sipinang Mura, Jakarta Timur, Minggu (11/10/2024).
Program kedua yang dijanjikan Pramono adalah perbaikan fasilitas umum di Jakarta, seperti pejalan kaki. Diakuinya, trotoar masih kurang ramah bagi penyandang disabilitas karena diperuntukkan bagi area parkir dan penjualan.
“Hal-hal seperti itu harus dibersihkan secara bertahap dan penyandang disabilitas dapat dengan mudah menggunakan fasilitas umum tersebut,” ujarnya.
“Bersama MRT dan LRT, termasuk 15 rombongan, saya akan menggratiskan bagi penyandang disabilitas untuk bepergian tidak hanya di bus Trans Jakarta, tapi juga di MRTM dan LRT dalam dan luar Jakarta. Mulai saat ini Trans Jabodetabek tidak lagi ada. jadilah Trans Jakarta,” lanjutnya.
Pramono melanjutkan, jika terpilih menjadi gubernur, mengingat kebutuhan teman-temannya yang difabel, ke depan akan disediakan juru bahasa isyarat di lembaga-lembaga publik seperti rumah sakit.
“Jadi saya mencermati anjuran yang disampaikan Peter tadi di Jakarta, bahwa rumah sakit wajib menyediakan juru bicara atau juru bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas,” kata Pramono.
Terakhir yang dijanjikan Pramono adalah memberikan akses modal usaha bagi penyandang disabilitas. Ia menyadari hingga saat ini belum ada pinjaman khusus yang dapat memudahkan teman-temannya yang difabel.
“Tetapi Pemprov DKI, jika saya yang memimpin, akan memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas yang ingin mengembangkan diri, dunia usaha, usaha kecil, dan semua pihak yang melakukan hal tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, penting bagi teman-teman penyandang disabilitas untuk bisa bekerja, berkarya untuk masyarakat, dan itu sangat baik.
Makanya kita desain bentuknya, mau subsidi, KUR atau Mekar. Tapi yang jelas bunganya sangat rendah. Karena sampai saat ini yang jadi persoalan adalah bunganya. Karena dengan KUR rata-rata beban penyandang disabilitas. Kalau di Makar uangnya sedikit sekali, nggak semua mau, makanya Pemprov DKI harus ada, makanya saya mulai modal kerja untuk penyandang disabilitas di Jakarta. Dia menyimpulkan dengan mengatakan.
(mata)