JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadila yang kini menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dipanggil Presiden terpilih RI Prabowo Subianto pada Senin (14) ke kediamannya di Kartanegara, Jakarta. /10/2024). Nama Bahlil diprediksi akan tetap menjadi Menteri ESDM di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Bahlil merupakan sosok dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beliau memiliki pengalaman luas di dunia bisnis dan politik. Bahlil pernah menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM sebelum diserahi jabatan Menteri ESDM pada 19 Agustus 2024, Bahlil menjabat Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2015-2019.

Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, 7 Agustus 1976 ini mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Kolaka Timur dan SMP Negeri 1 Kolaka. Ia kemudian melanjutkan studinya di SMA YAPIS Fakfak di Papua Barat.

Bahlil menempuh pendidikan di Port Numbay College of Economics hingga lulus. Ia kemudian mendapat gelar Magister dari Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua.

Semasa kuliah, Bahlil aktif di Persatuan Mahasiswa Islam (HMI) dan menjadi bendahara PB HMI. Balil memiliki banyak pengalaman hidup.

Beliau adalah seorang pengusaha sukses yang memulai karirnya dari nol. Bahkan, ia berjualan kue saat remaja dan kemudian menjadi sopir bus. 

Saat bersekolah di SMA di Fakfak, Bahlil adalah seorang sopir angkutan umum. Kerja kerasnya membuahkan hasil dan kini ia memiliki 10 perusahaan di bawah bendera PT Rifa Capital.  

Sebagai pengusaha muda, Bahlil bergabung dengan HIPMI dan menjadi pengurus tingkat kecamatan, kecamatan dan madya. Pada Munas HIPMI tahun 2015, Bahlil terpilih sebagai Ketua Umum, membuat namanya semakin dikenal di kancah nasional.

Bahlil pernah memimpin delegasi bisnis ke Jepang pada tahun 2016 dan Eropa pada tahun 2018 untuk wirausaha muda Indonesia.  Bahlil memiliki harta senilai Rp 291 miliar, mengutip LHKPN. Berikut detailnya: 

Tanah dan bangunan Rp 291,6 miliar

1. Kavling dan Bangunan Luas 717 m2/164,25 m2 di kabupaten/kota Jayapura, penghasilan pribadi Rp 10.362.600.000

2. Tanah dan bangunan seluas 278 m2/400 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp. 4.671.250.000

3. Tanah dan bangunan seluas 1600 m2/1500 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp. 41.410.000.000

4. Tanah seluas 509 m2 di kabupaten/kota Jayapura, pendapatan sendiri Rp 20.806.000.000

5. Tanah dan bangunan seluas 112 m2/300 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, pendapatan sendiri Rp. 5.221.700.000

6. Tanah dan bangunan seluas 120 m2/300 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp. 5.221.700.000

7. Tanah dan bangunan seluas 424 m2/1200 m2 di Kabupaten Jayapura, penghasilan pribadi Rp. 41.410.000.000

8. Tanah dan bangunan seluas 2000 m2/1500 m2 di kabupaten/kota Gianyar, penghasilan pribadi Rp 46.561.000.000

9. Tanah 2490 m2 di kabupaten/kota Jayapura, pendapatan sendiri Rp 1.560.450.000

10. Tanah seluas 939 m2 di kabupaten/kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp 1.060.500.000

11. Tanah 2490 m2 di kabupaten/kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp 1.575.600.000

12. Tanah 3500 m2 di kabupaten/kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp 782.750.000

13. Tanah 1350 m2 di kabupaten/kota Jayapura, penghasilan sendiri Rp 15.554.000.000

14. Tanah dan bangunan seluas 420 m2/600 m2 di kabupaten/kota Jakarta Selatan, penghasilan pribadi 31.108.000.000 rupiah

15. Tanah dan bangunan seluas 579 m2/800 m2 di kabupaten/kota Jakarta Selatan, penghasilan pribadi 41.410.000.000 rupiah

16. Tanah dan bangunan seluas 750 m2/1200 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, Pendapatan Pribadi Rp. 10.403.000.000

17. Tanah dan bangunan seluas 68 m2/195 m2 di kabupaten/kota Jayapura, pendapatan sendiri Rp7.302.300.000

18. Tanah 335 m2 di kabupaten/kota Sragen, pendapatan sendiri Rp 5.196.455.000

Alat dan mesin angkut Rp.98.400.000

1. Mobil Toyota Harier 2007, penghasilan pribadi 57.800.000

2. Mobil Honda CRV Tahun 2010, penghasilan sendiri 40.600.000

Aset likuid lainnya –

Surat Berharga senilai Rp1.612.500.000

Tunai dan setara dengan ISK. 17.091.871.693

Jumlah Kas 310.420.076.693 Rp

(Ari)