JAKARTA – Fadli Zon merupakan salah satu orang yang diundang Presiden terpilih Prabowo Subianto ke rumahnya di Jalan Kertangara, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Fadli Zon mengaku sempat berdiskusi soal budaya dengan Ketua Umum Partai Garindra, Prabowo Subianto.

“Dia minta saya bantu. Kita ketemu tanggal 20 Oktober,” kata Fazli usai bertemu dengan Prabowo.

Namun Fazli tak menjelaskan lebih lanjut saat ditanya bantuan apa yang akan diberikannya. Hal ini hanya memastikan kementerian yang diminta oleh Prabowo sejalan dengan apa yang disukainya selama ini.

Ya, mengurus warisan yang berbeda-beda. Ya, kita lihat saja nanti, menurutku ada banyak hal di dalamnya.”

Reporter Wikipedia Fadli Zone adalah seorang politikus dan mantan aktivis Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tahun 2014 hingga 2019. Prabowo ikut mendirikan Partai Gerindra bersama Subianto dan menjabat sebagai wakil presiden partai tersebut. 

Dari 8 Oktober 2015 hingga 2019, ia diangkat sebagai ketua Organisasi Parlemen Dunia untuk Melawan Korupsi.

Fadli Zone lahir di Jakarta dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Zone Harjo dan Elida Atami. 

Ia menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di Desa Cisarua, Bogor. Beliau menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Cibereum 3, Cisarua, Bogor dan melanjutkan di SMPN 1 Cisarua, Gadog, Bogor, kemudian pindah ke SMP Fajar Jakarta. 

Fazli Zone kemudian pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 31 Jakarta. Fazli menempuh pendidikan di SMA Negeri 31 Jakarta Timur selama dua tahun, dan setelah mendapat beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, AS, ia lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Pada tahun 1994, Fazli Zun terpilih sebagai Mahasiswa Terhormat (Mawapres) pertama di sebuah universitas di Indonesia dan mahasiswa berprestasi ketiga secara nasional, serta memimpin tim mahasiswa Indonesia pada Debat Universitas ASEAN IV (1994) di Malaysia.

Pada tahun 2002 ia belajar di London School of Economics and Politics (LSE) di bawah bimbingan John Harris dan Robert Wade. Beliau meraih gelar M.Sc dari London School of Economics and Political Science (LSE), Inggris.

Pada tahun 2016, setelah menyelesaikan tesis “Pemikiran Ekonomi Rakyat Muhammad Hatta 1926-1959” di bawah bimbingan sejarawan dan mantan Direktur Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (2006-2001). Susanto Zahdi Beliau memperoleh gelar PhD bidang Sejarah dari Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Indonesia.

(putih)