JAKARTA – Anggota DPD RI Alfiansyah Bustami atau Komeng dibuat bingung karena posisinya di DPD RI tidak sesuai dengan informasi yang dimilikinya. Interupsi dilakukan kepada Ketua DPD RI Sultan B Najamudin saat rapat penentuan jabatan di DPD RI.

Komeng mengaku dikirim ke komite II DPD RI. Namun Komeng tahu, meskipun memiliki keahlian, ia tidak memahami pertanian.

“Daerah saya di Jabar, khususnya perempuan. Kalian tahu mulut perempuan paling berkuasa di dunia. Saya di komite seni dan budaya, tapi mereka menyeret saya ke komite II di mana saya tidak mengerti pertanian,” kata Komeng disela dengan kalimat bijak, dalam rapat DPD RI, Kamis (10/10/2024).

Ia juga merujuk pada nasihat Najamuddin yang meminta para senator belajar cepat sesuai tugasnya. Komeng yang merasa seperti anak baru, meminta saran untuk belajar di mana jika ia dimasukkan ke dalam panitia yang tidak memahami mata pelajarannya.

– Tadinya pihak administrasi bilang saya harus cepat belajar, pihak administrasi bisa merujuk saya ke tempat saya harus belajar, katanya.

Sementara itu, Najamuddin menilai apa yang disampaikan Komeng ada benarnya. Pengakuannya jujur, namun ia menegaskan pencalonan senator itu dari awal dan hasilnya sudah diberikan kepadanya.

“Saya kira benar, ini pengakuan jujur ​​Senator Komeng. Pada dasarnya prosesnya dimulai dari bawah,” ujarnya.

Terkait Provinsi Jawa Barat, Najamuddin menyebut ada empat senator. Keempatnya harus mendiskusikan penempatan dan Komeng harus memilih perannya di awal.

“Seharusnya Senator Komeng bilang ini bidang seni dan budaya saya. Tapi sudah terlanjur dikejutkan oleh pimpinan,” ujarnya.

Bahkan Komeng masih bisa bergerak jika teman-temannya dari daerah pemilihan Jawa Barat menyetujuinya. Tanyakan dan konfirmasi lagi. Namun Komeng diminta mulai belajar.

Atau belajar satu tahun, ikuti saja keputusannya dulu, baru pindah. Kita hanya memberi, saya paham maksud Pak Komeng, kalau kita berempat berdiskusi dan sepakat tidak ada masalah (untuk pindah), ujarnya.  

(adalah)