JAKARTA – Program 3 juta rumah yang dijanjikan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan dilaksanakan oleh kontraktor lokal. Oleh karena itu, pengembang besar tidak diperbolehkan berpartisipasi dalam proyek tersebut.
Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo, menjelaskan melalui program ini akan dibangun 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta rumah tangga di luar pedesaan. Khususnya, pengerjaan 2 juta proyek akan dialihkan ke BUMDES yakni UMKM lokal, sedangkan 1 juta unit sisanya akan dimiliki oleh pengembang besar saja.
“Arahan Pak Prabowo membangun 2 juta rumah pedesaan hanya untuk UKM, Koperasi dan BUMDES. Perusahaan Pak HT (Hary Tanoe) tidak bisa ikut, baik Pak Fofo maupun John Riady tidak bisa ikut, saya juga tidak bisa, itu untuk usaha kecil menengah, ini langkah positif, mohon dukungannya,” kata Hasyim di Kadin Tower, Senin (10/7/2024).
Menurut Hashim, hal itu dilakukan dengan harapan dapat memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha di desa tersebut. Jadi, anggaran yang dialokasikan pemerintah bisa membawa perubahan perekonomian di daerah.
Hashim berkata: “Kami membangun 2 juta rumah untuk usaha kecil dan menengah, uang beredar di pedesaan, uang tidak mengalir ke luar negeri, Anda mendapat untung, usaha kecil dan menengah kemudian fokus di desa, keuntungan tidak diekspor ”. .
Terkait tantangan permodalan jika kontraktor dalam negeri kesulitan, Hashim menegaskan pihaknya sudah berkali-kali bertemu dengan perbankan untuk mendukung pelaksanaan program 3 juta rumah. Mudah-mudahan masalah pendanaan tidak menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Perintah itu sudah kami sampaikan kepada direksi BTN, tegas Hashim. Saya bertemu Pak Nixon 4-5 kali, saya bertemu dengannya, termasuk Satgas, Direktur SMF, Perumnas.”