PSSI Bahrain dihebohkan dengan ancaman pembunuhan dari netizen Indonesia. Hal itu pula yang menjadi alasan Timnas Bahrain harus enggan bermain di kandang sendiri melawan Timnas Indonesia pada laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia.

Pada Rabu malam, 16 Oktober 2024 WIB, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (Bahrain FA) mengeluarkan pernyataan yang meminta agar pertandingan Indonesia kontra Bahrain digelar di tempat netral. Mereka menilai tidak ada jaminan keselamatan tim Bahrain.

Timnas Bahrain terkena serangan siber usai bertanding melawan timnas Indonesia. Pasalnya, unggulan tim Garuda pada laga yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis, 10 Oktober 2024, seharusnya meraih kemenangan karena keputusan kontroversial wasit Ahmed Al Kaf.

Laga final berakhir dengan skor 2-2 karena wasit tetap memperbolehkan pertandingan dilanjutkan meski peraturan perpanjangan waktu 90+6 telah berakhir. Aksi wasit asal Oman itu akhirnya membantu Bahrain menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9.

Menyusul serangan siber yang dialami Bahrain, PSSI Bahrain kini merilis pernyataan resmi pada Rabu (16 Oktober 2024) melalui akun Instagram @bahrainfa. Selain meminta laga dipindahkan ke tempat netral, FA Bahrain juga mengungkapkan keterkejutannya menerima beberapa ancaman pembunuhan terhadap pemain di media sosial.

Karena itu, FA Bahrain mengaku tak ingin menempatkan timnya dalam situasi berbahaya. Saya menilai tindakan suporter Indonesia tidak bisa diterima.

PSSI Bahrain menulis di akun Instagram resminya @bahrainfa, dikutip Kamis: “Asosiasi Sepak Bola (Bahrain) terkejut dengan banyaknya ancaman pembunuhan terhadap pemain di akun sosial asosiasinya. Hal ini mencerminkan betapa masyarakat Indonesia mengabaikan keselamatan.” kehidupan manusia.” 17 Oktober 2024).