JAKARTA – Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Vulkanik dan Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya mengatakan timnya saat ini sedang mengerjakan Lewotobi Laki; sebelah timur Flores; NTT mengungkapkan pihaknya memperluas zona bahaya letusan sepanjang 9 kilometer (Km). )

Dahulu zona bahaya Pria Lewotobi awalnya 8 km, namun sore ini gunung tersebut kembali meletus sehingga memicu penyelidikan untuk memperluas zona bahaya tersebut.

“Kami masih memikirkan seberapa besar sektor tersebut akan diperluas atau dipertahankan pada 8 km. Jadi kami sedang menganalisis apakah tersisa 8 km atau 9 km,” kata Hadi dalam konferensi pers, Jumat (8). . 11/2024).

Gunung Lewotobi Laki merupakan abu vulkanik, Hadi melaporkan adanya hembusan pasir bahkan awan panas. 

Ketebalan tersebut terlihat hingga abu vulkanik meletus dan berubah menjadi pasir tebal sehingga membuat pengamat untuk terakhir kalinya berada pada jarak 8 kilometer, kata dia.

Gunung Lewotobi Laki meletus sebanyak dua kali, yang pertama pada pukul 12.55 WIB dengan tinggi gumpalan abu mencapai 4.000 meter.

Kemudian pada pukul 13.56 WIB terdengar suara gemuruh hingga menjadi abu vulkanik setinggi 8 hingga 10 kilometer, jelas Hadir.

Sementara itu, Hadi melaporkan, sore ini ada 8 orang ahli vulkanologi dari PVMBG dan 7 orang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dievakuasi.

“Kami telah memperluas wilayah sepanjang 8 kilometer ke arah barat laut dan barat daya, dan informasi dari ketua tim data dan informasi mengatakan perkiraan tersebut sangat akurat. Di ujung 8 kilometer tersebut, para pengungsi, Itu ada di sana,” dia mengamati.  

(dinding)