JAKARTA – Anggota Komite III DPR Hinca Pandjaitan mempertanyakan perkembangan dugaan benang geomembran di Blok Rokan. Kejaksaan Agung diminta menjelaskan detail penanganan kasus tersebut.
Hal itu diungkapkan Hinca dalam sidang Panitia III DPR bersama Jaksa ST Burhanuddin pada Rabu, 13 November 2024. Hinca memaparkan laporannya dalam bentuk buku tebal.
Buku ini memuat persoalan-persoalan yang mengemuka selama ini terkait banyaknya pengaduan masyarakat kepada DPR terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung). Dalam skandal ini, Hinca menyebut banyak kejanggalan dalam proses pembelian geomembrane.
Anggota Kongres dari Partai Demokrat ini mendorong penegakan hukum untuk mengusut peralatan geomembrane yang digunakan PT. Pertamina Hulu Rokan dalam misinya.
“Saya menemukan banyak kejanggalan bahkan mendapat informasi dari Kejaksaan. Pihak Jakarta Pusat melayangkan surat kepada mantan Dirut dan Direktur Animal PT. Pertamina, seperti Bu Nicke, mengatakan ada tiga unsur perbuatan melawan hukum yang ditemukan dalam skandal pengadaan geomembran ini,” kata Hinca, Kamis, 14 November 2024, di Gedung DPR, Jakarta.
Hinca pun berharap dugaan skandal ini bisa diselesaikan Kejaksaan Agung untuk berbenah BUMN Pertamina. Anggap saja sekarang posisi direktur dan komisaris sudah berubah.
“Ini momen penting bagi Pertamina untuk melakukan penyidikan semaksimal mungkin, terutama terhadap anak cucu perusahaan yang diduga merupakan orang-orang yang sangat jahat dan merusak nama baik perusahaan, khususnya perusahaan PT” kata Pertamina Hulu Rokan Hinca , berjudul “Saya lapor ke Kejaksaan Riau,”.
Dalam pertemuan tersebut, Hinca mengatakan laporan tersebut dibuat hanya untuk membantu pemerintah mencapai swasembada energi.
“Saya minta pemimpin memanggil semua (partai) dalam rapat-rapat ini dan mengungkap semua kasus ini. Ini bagian dari arahan kita (DPR). Kalau tidak, tujuan swasembada energi yang diusung Presiden Prabowo tidak akan didukung oleh DPR. Jaksa Agung pemerintah: “Kalau ini kita selesaikan Pak Jaksa, APBN kita bisa mencapai Rp 5.000 triliun,” kata Hinca.
Terakhir, Hinca menyampaikan harapan agar PT. Pertamina (Persero) dengan adanya posisi direksi dan dewan direksi yang baru dapat memperbaiki tata kelola perusahaan dan menerapkan deep cleaning di lingkungan perusahaan khususnya di PT. Pertamina Hulu Rokan.
“Saya akan terus memantau kasus ini dan mendorong penyelesaiannya agar pimpinan baru Pertamina bisa berjalan tanpa terbebani permasalahan yang diwarisi para penjahat di dalam perusahaan,” kata Hinca.
(ca)