Seorang anak laki-laki berusia 19 tahun di London, Inggris berhasil mewujudkan impiannya menjadi seorang dokter dengan cara yang tidak terduga dan disayangkan.

Karena itulah, ia memutuskan menjadi dokter palsu alias dokter palsu. Ya, nyatanya pemuda yang tidak mengenyam pendidikan kedokteran ini dikabarkan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dan berpura-pura menjadi dokter sungguhan.

Kreuena Zdrafkova, wanita Bulgaria yang tinggal di Ealing, London Barat, selalu bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun alih-alih mencoba mencari pengobatan medis sebagai dokter, ia memutuskan untuk menjadi dokter dan mewujudkan mimpinya dengan caranya sendiri.

Awal tahun 2024, karena luka bakar, Kreuena mengenakan jas putih dan sarung tangan karet, lalu masuk Rumah Sakit Ealing, berpura-pura menjadi dokter di sana.

Suatu hari, ia sibuk memeriksa peralatan medis, masuk ke dalam ambulans, bahkan memberikan obat misterius kepada pasien tanpa ada yang mengetahui bahwa ia bukanlah seorang dokter sungguhan atau dokter palsu

Dengan percaya diri, Kreuena kembali ke rumah sakit tiga hari kemudian, kali ini dengan stetoskop tergantung di lehernya, seolah ini adalah hari pertamanya bekerja.

Gadis berusia 19 tahun itu bekerja sebagai dokter pada bulan April, namun pekerjaannya harus dihentikan ketika dia ditangkap setelah kembali “bekerja” pada hari kedua.

Saat bekerja di Rumah Sakit Ealing, wanita berusia 19 tahun ini mengaku bahwa Dr. Christina, serta merawat pasien yang ditangkap dan ditahan oleh dua petugas.

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Zdrafkova. Rekaman CCTV menunjukkan dia dengan percaya diri menyuntikkan suntikan misterius ke mulut pasien. Untungnya, obat tersebut tidak memiliki efek samping negatif bagi pasien.

Atas perbuatannya, Kreuena divonis hukuman percobaan 12 bulan dan wajib mengikuti program rehabilitasi selama 15 hari. Selain itu, ia juga dilarang mengunjungi fasilitas medis di Inggris kecuali dalam keadaan darurat.

Pengacara Kreuena mencoba menggambarkan kliennya sebagai seorang pemuda yang bersemangat mengejar impiannya menjadi seorang dokter, tanpa niat untuk merugikan siapa pun.

“Dia berbicara dengan pasien, membungkuk penuh pengertian, hampir berhasil mempercayai mereka, dan memberi mereka pengobatan,” kata pengacaranya, seperti dilansir Oddity Central, Senin (21/10/2024).

“Ada suatu masa dia mengambil tisu untuk menyeka wajah pasien. “Sepertinya cita-citanya sebagai dokter telah tercapai,” tutupnya.  

(rpa)