JAKARTA – Ribuan narapidana memberikan suaranya pada Pilkada Serentak 2024 di Lapas Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024). Sebuah Tempat Pemungutan Suara (TPS) didirikan di lingkungan Lapas Salemba.

Berdasarkan penelusuran website MNC Portal Indonesia, terdapat tiga TPS unik yang terpampang di website tersebut, yakni TPS 905.906.907. Narapidana yang hendak menggunakan hak pilihnya tampak mengantri di depan TPS dengan membawa undangan memilih.

Sebagian besar narapidana yang memilih mengenakan pakaian berwarna coklat tua. Kemeja yang dikenakan para narapidana di bagian belakang bertuliskan “Kami yakin kami bisa berubah.” 

Dalam pemilihan khusus ini, selain para narapidana, otoritas penjara juga menggunakan hak pilihnya. Sedangkan pada pemungutan suara serentak daerah, diikuti ribuan narapidana yang tinggal di Lapas Salemba.

“Iya, TPS khusus di Lapas Salemba ada 3, maka jumlah pemilih DPT dan DPTb sebanyak 1.258 orang, sedangkan jumlah warga binaan saat ini sebanyak 1.715 orang, dipastikan sisanya tidak bisa memilih karena KTPnya di luar DKI,” kata Balem Hidayat, Direktur Lapas Salemba II A. (27/11/2024).

Diakuinya, tidak ada masalah selama memberikan jalan bagi masyarakat untuk memilih. Dia mengatakan satu-satunya perbedaan dalam pemilu lokal adalah jumlah TPS yang lebih sedikit.

“Sejauh ini tidak ada kendala, sejak kemarin saat persiapan dimulai tidak ada kendala pada peralatannya,” ujarnya.

Sekadar informasi, hari ini masyarakat Jakarta kembali menulis sejarah dengan menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, Rabu 27 November 2024 mendatang. Siapa yang akan terpilih?

Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (Cawagub-Cawagub) Jakarta yang akan bersaing adalah Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel). Para calon dan bakal calon gubernur juga telah menyampaikan visi dan misinya melalui public speaking dan kampanye dalam beberapa bulan terakhir. 

Calon Ridwan Kamil-Suswono memperkenalkan kalimat “Jakarta Baru, Jakarta Sejahtera”. Pasangan calon yang dikenal dengan nama RIDO ini mengusung visi “Jakarta, kota global yang maju, kompetitif, dan berkelanjutan”.

Usainya, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana membawakan lagu “Jakartaku Aman”. Hal ini sejalan dengan visi mereka: “Mentransformasi Jakarta menjadi pusat keuangan nasional dan keamanan global melalui reformasi identitas untuk mewujudkan masyarakat yang beradab, harmonis, mandiri, sejahtera dan bahagia.”

Sementara itu, pasangan Pramono Anung-Rano Karno melontarkan kalimat “Jakarta baru dimulai, tidak sulit”. Visi pasangan calon adalah “Menuju Kabupaten DKJ sebagai Pusat Perekonomian Nasional dan Kota Berdaya Saing Dunia untuk Kemasyarakatan dan Pembangunan Berkelanjutan”.

Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan hak pilihnya, mengingat satu suara berarti dan menentukan masa depan Jakarta. Jangan menahan diri karena ini adalah cara Anda membuat perbedaan. Pastikan Anda menjadi bagian dari perubahan dan menentukan masa depan Jakarta. Ingat, suara Anda adalah harapan Jakarta yang lebih baik!  

(dinding)