JAKARTA – Calon Gubernur Jakarta nomor 1 Ridwan Kamil merupakan sosok yang sangat pan-fasis. Komentar tersebut menanggapi pernyataan singkat juru bicara pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Billy Mambrasar, yang menyebut Ridwan Kamil merupakan sosok yang intoleran.

“Saya katakan Ridwan Kamil adalah sosok Pancasila sejati yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan inklusi,” kata Billy.

Sebagai salah satu diaspora yang sudah bertahun-tahun tinggal di luar negeri, Ridwan Kamil mempunyai pengalaman langsung hidup dalam masyarakat multikultural. Bagi Ridwan Kamil, perbedaan bukanlah sebuah masalah, melainkan sebuah kekuatan yang harus dimanfaatkan untuk memperkuat Jakarta sebagai kota yang inklusif dan dinamis.

Menurut Beeley, Ridwan Kamil memiliki sejarah panjang sebagai pemimpin yang inklusif dan pro keberagaman. Selama menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, ia terus mendukung berbagai inisiatif dan program keagamaan. 

Hal ini terlihat dari Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) Jawa Barat yang meningkat signifikan sebesar 7,12 poin, dari 72,6 poin pada tahun 2016 menjadi 79,72 poin pada tahun 2022. Perkembangan ini menunjukkan tingginya semangat toleransi masyarakat Jawa Barat, dimana lebih dari 90% masyarakat menunjukkan sikap terbuka terhadap keberagaman keyakinan.

Indeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Barat lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 75,36%. Hal ini menjadikan Jabar sebagai salah satu provinsi harmonis umat beragama terbaik di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil. 

“Di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil, Jawa Barat yang sebelumnya dianggap rawan konflik sektarian, ternyata berhasil menjaga stabilitas dan kerukunan antar umat beragama,” kata Billy.

Oleh karena itu, Billy Ridwan menolak tudingan Kamil yang menyebut hanya satu agama tertentu, yakni Islam, yang fokus menyajikan acara melalui Maghrib Quran. Menurut Bil, Gerakan Maghrib Quran bukanlah gerakan baru atau unik, karena sudah ada sejak masa Gubernur Anies Baswedan yang dicanangkan pada tahun 2019 di bawah kepemimpinan Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi. . . 

“Ini bukan masalah eksklusivitas agama, tapi kebutuhan komunitas mayoritas Muslim.” Namun bagi pemeluk agama lain akan diberikan bantuan secara merata,” kata Billy.

Pasangan RIDO akan terus melaksanakan dan menyempurnakan program ini untuk memastikan manfaatnya lebih dirasakan secara luas. “Ini merupakan bentuk apresiasi terhadap tradisi lama masyarakat muslim. Namun pasangan RIDO berkomitmen untuk memastikan program keagamaan lainnya mendapat perhatian yang sama dan mewujudkan Jakarta yang inklusif bagi seluruh umat,” kata Billy. .

Billy menjelaskan, pasangan RIDO memiliki rencana strategis untuk menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta, antara lain Dana Praktik Rumah Ibadah yang akan mendukung kegiatan praktikum dan bakti sosial di seluruh rumah ibadah. Selain itu, Program Kerukunan Jakarta ditawarkan untuk menciptakan ruang dialog antar pemimpin, generasi muda, dan komunitas berbeda agama dalam hal saling menghormati.

Pasangan yang tertawa ini bertujuan untuk menjadikan Jakarta menjadi kota dunia yang maju, toleran, dan beradab sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Mari kita wujudkan Pilkada ini sebagai bangsa yang damai, gembira, tanpa tipu muslihat dan fitnah yang dapat memecah belah kita, katanya.

(fkh)