JAKARTA – Calon gubernur (kagub) nomor satu DKI Jakarta, Ridwan Kamil tak mau khawatir dengan hasil pemilu yang menunjukkan persaingan ketat.  Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengatakan persaingan yang sehat, kompetisi agenda, dan kedewasaan menyikapi dinamika lebih penting untuk menciptakan iklim demokrasi yang baik di Indonesia, khususnya pada Pilkada Jakarta 2024.

“Survei itu alat untuk membaca suasana hati, alat ukur. Kita perlu menggunakan alat, instrumen dengan bijak. Misalnya pisau yang digunakan dengan hati-hati membantu kita memasak makanan yang enak,” kata Ridwan Kamil di Jakarta Selatan, Selasa (5/11). / 2024).

Ridwan Kamil mengaku sudah “menyesuaikan diri” dengan pergerakan hasil pemilu, apalagi saat ia menjabat Wali Kota Bandung dan calon Gubernur Jawa Barat. 

“Surveinya selalu naik turun. Tiap lembaga punya metode yang berbeda-beda, dan batas waktu surveinya pun berbeda-beda. Kalau hasil surveinya sesuai ekspektasi, bekerjalah sampai akhir. Kalau tidak sesuai ekspektasi, bekerjalah lebih keras lagi. , dua kali lipat,” katanya.

Dari sekian banyak jajak pendapat, lanjutnya, hasilnya berbeda-beda, namun benang merahnya masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan. “Itu adalah sesuatu yang ada dalam pikiran kita semua,” lanjutnya. 

Melihat konteks yang lebih luas, Ridwan Kamil berharap ketenangan dan komitmen tim dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi setiap pasangan calon di Pilkada Jakarta dapat menjadi acuan dan inspirasi bagi daerah lain dalam pilkada serentak bulan ini. .

“Jakarta pasti diwaspadai daerah lain. Makanya Jakarta barometer nasional, dunia internasional juga ikut mengawasi. Kalau Pilkada Jakarta itu adu gagasan dan agenda gagasan, bukan soal perpecahan suku dan identitas, dan itu sangat membahagiakan,” katanya.

Karena itu, dia menegaskan, hasil survei tidak menentukan nasib. 

“Sekali lagi, penyidikan bukan merupakan pencegah nasib. Kita menghadapi nasib dengan bekerja keras. Setelah mengajak Pak Prabowo makan malam bersama Nasi Padang, bumbunya semakin nikmat saat kita memakannya dengan tangan. Beliau memberikan semangat yang seragam dalam bekerja. . ” katanya.

(biaya)