JAKARTA – Pemenang hitung instan Pilgub Jateng 2024 riwayat pendidikan jenderal bintang 3, Ahmad Lutfi memimpin hasil sementara Pilgub Jateng 2024. Lembaga survei menunjukkan Luthfi memperoleh 59 poin 0,69% yang menunjukkan antusiasme masyarakat dan dukungan terhadap visinya memimpin Jawa Tengah. Namun hasil tersebut masih bersifat sementara sehingga masyarakat masih menunggu pengumuman hasil resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berikut riwayat pendidikan Ahmed Lutfi yang dirangkum Okezone, Rabu (27/11/2024). Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Lutfi lahir pada 22 November 1966. Beliau merupakan purnawirawan Polri yang telah lama berkarir di dunia kepolisian. Sebelum pensiun dini dan memutuskan maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah, Lutfi menjabat sebagai Irjen Kementerian Perdagangan. Kepemimpinan Lutfi yang luas dan pengalamannya tidak hanya di bidang keamanan tetapi juga di pemerintahan menjadi modal besar baginya untuk mengarungi dunia politik. Pendidikan Umum dan Akademik Lutfi memulai pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1978 dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diselesaikannya pada tahun 1981. Kemudian melanjutkan studi hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan menyelesaikannya pada tahun 1984. Setelahnya, Lutfi melanjutkan kuliah dan lulus dengan gelar Sarjana Hukum pada tahun 1990. Gelar tersebut menjadi landasan kokoh dalam karirnya di dunia kepolisian. Pada tahun 1995, Lutfi melanjutkan studi ke jenjang pasca sarjana dan memperoleh gelar Magister Keamanan yang memantapkan kemampuannya di bidang keamanan, bidang yang erat hubungannya dengan Polri dan Kementerian Perdagangan. sangat relevan dengan karakter

Pendidikan Kepolisian dan Profesi Sebagai perwira senior polisi, Lutfi memulai pendidikan kepolisiannya pada tahun 1989 di Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Kepolisian (SEPA MILSK). intelijen dan keamanan. Ia kemudian mengikuti berbagai program pelatihan lainnya di Polri, seperti Selapa Polri pada tahun 2000, Sespim Polri pada tahun 2005, dan Lemhanas PPRA pada tahun 2017. Ajaran tersebut memperluas wawasan kepemimpinan Luthfi dan membekalinya dengan keterampilan yang diperlukan untuk memimpin berbagai organisasi. Selain itu, Lutfi juga mengikuti berbagai pelatihan vokasi seperti Daktip Polri (1992), Daspa Sirse (1994), dan Dakjur Pa Pravos (1995) yang membantunya dalam operasional kerja di lapangan. Memberikan keahlian teknis.

(km)