JAKARTA – Mengenal sejarah pendidikan Harun Masiku. Seruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar Harun Masiku kembali digaungkan. Selain itu, ada persaingan dari Menteri Perumahan dan Cipta Karya Maruarar Sirait senilai $8 miliar.
Harun Masiku saat ini masih buron. Harun Masiku diketahui melakukan perjalanan ke Singapura pada 16 Januari 2020 dan kemudian kembali ke Indonesia pada 17 Januari 2020. Namun hingga saat ini, keberadaannya belum terungkap hingga KPK resmi menjadi DPO.
Kini, kasus Harun Masiku memasuki babak baru, mantan Menteri Hukum dan HAM sekaligus politikus PDI Perjuangan Yasonna Laoli hari ini dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi. Biro Pemberantasan Korupsi telah memanggil saksi terkait kasus suap yang melibatkan anggota Perwakilan Sementara (PAW) Korea Utara yang menjaring buronan Harun Masiku.
Harun Masiku, buronan tersangka kasus suap Pejabat Surat Perintah Korea Utara (PAW) 2019-2024, saat ini diduga berada di Tanah Air.
Selain kasus tersebut, banyak pihak yang mempertanyakan pembinaan calon legislatif PDIP Harun Masiku. Harun Masiku lahir pada tanggal 21 Maret 1971 di Jakarta. Ia merupakan putra dari Johannes Masiku dan Elizabeth Liling, keduanya sudah meninggal. Ayah Harun Masiku adalah seorang hakim di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pendidikan Harun Masiku Harun Masiku bersekolah dari SD hingga SMA di Watapone, Bone, Sulawesi Selatan. Setelah lulus SMA, Harun Masiku muda melanjutkan studi sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 1989.
Harun Masiku melanjutkan pendidikan Hukum Ekonomi Internasional di Universitas Warwick, Inggris. Saat itu, Harun Masiku juga pernah meraih British Chevening Award pada tahun 1998 dan menjadi presiden Persatuan Pelajar Indonesia (PPI). Harun Masiku juga aktif dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
(fiksi)