JAKARTA – Cek aset Hilmi Panigoro, pemilik smelter yang disebutkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia. Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter tembaga senilai Rp 21 triliun milik PT Amman Mineral Internasional Tbk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hilmi Panigoro adalah Presiden Direktur Medco Energi Internasional. Hilmi dan saudaranya Arifin Panigoro mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1980.
Pada tahun 2016, Medco Energi dan AP Investment, dipimpin oleh bankir investasi Indonesia Agoes Projosamito, membeli perusahaan pertambangan tembaga dan emas Amman Mineral International senilai $2,6 miliar.
Amman Mineral melakukan IPO pada Juli 2023. Aksi tersebut mendapat dana segar Rp 10,7 triliun dan menjadi IPO terbesar di Indonesia.
Komposisi pemegang saham AMMN pasca IPO yaitu Sumber Gemilang Persada 32,44%, Medco Energi Internasional 21,09%, AP Investment 15,58%, Alpha Investasi Mandiri 7,17%, Pesona Sukses Cemerlang 6,58%, Sumber Mineral Medal Citra Nusantara 7% 36, dan masyarakat 8,80%.
Setelah akuisisi ini, Hilmi Panigoro juga menjabat sebagai ketua dan komisaris Amman Mineral. Lantas seberapa kayakah Hilmi?
Berdasarkan data Forbes, Hilmi masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2023 dengan kekayaan $2,8 miliar atau setara Rp42,5 triliun. Dengan kekayaannya tersebut, Hilmi Panigoro menduduki peringkat ke-28 dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia 2023 versi Forbes.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyoroti smelter tembaga Amman Mineral di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan smelter pertama di Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh pengusaha nasional.
“Saya harus bangga Pak Presiden, karena ini adalah pengecoran pertama yang dimiliki oleh pengusaha nasional. Ini sudah tidak asing lagi. Jadi Pak Hilmi dan seluruh direksi, harus saya sampaikan bahwa Amman” adalah perusahaan yang awal dari sejarah panjang pembangunan hilirisasi sektor tembaga,” jelas Bahlil saat peresmian pabrik smelter tembaga dan pemurnian logam mulia milik Amman Mineral Internasional Tbk di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang “telah diverifikasi secara praktis oleh MNC Portal Indonesia, Senin (23/2019) 9/2024).