KAIRO – Sedikitnya 60 orang tewas dalam serangan tentara Israel di Gaza pada Rabu (9/10/2024), saat pasukan Israel terus menyerang wilayah utara. Israel mengatakan bahwa serangan yang kini memasuki hari kelima itu bertujuan untuk mencegah pejuang Hamas melancarkan serangan baru dari Jabalia dan mencegah mereka berkumpul kembali.

Hal ini dibayangi oleh konflik Israel dengan militan Hizbullah di Lebanon dan rencana membalas serangan rudal Iran pekan lalu. Israel telah berulang kali mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk Jabalia dan sekitarnya, namun pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan tidak ada tempat yang aman untuk mengungsi di Jalur Gaza.

“Sekitar 400.000 orang terjebak di wilayah tersebut,” tulis Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di X pada Rabu (9/10/2024).

Dokter mengatakan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 15 orang di rumah sakit Al-Yaman Al-Saeed di Jabalia. Rumah sakit ini menampung keluarga-keluarga pengungsi yang tinggal di tenda-tenda.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara memerintahkan evakuasi tiga rumah sakit di Gaza utara, dan ratusan pasien serta staf medis terjebak di dalam fasilitas tersebut.

“Nyawa beberapa pasien terancam karena pengepungan Israel di sekitar rumah sakit tersebut,” lanjutnya.

Militer Israel mengatakan militan Hamas menggunakan daerah pemukiman sebagai tempat berlindung di wilayah padat penduduk Gaza, termasuk sekolah dan rumah sakit. Hamas membantah hal ini.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 32 orang tewas di Jabalia dan daerah sekitarnya di utara, sementara yang lain tewas di Jalur Gaza tengah dan selatan. Belum ada komentar langsung dari Israel terkait serangan Rabu (10/9/2024) tersebut.

Kantor media pemerintah Gaza yang dipimpin Hamas mengatakan setidaknya 125 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza utara dalam lima hari terakhir.

Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan mereka telah menerima laporan yang belum dikonfirmasi bahwa puluhan warga Palestina mungkin terbunuh di Jabalia dan daerah lain di Gaza utara, namun tidak dapat menjangkau mereka karena serangan Israel.

(ssst)