LEBANON – Serangan udara Israel di Nabatieh, selatan Lebanon, menghantam gedung pemerintahan setempat, menewaskan sedikitnya lima orang, pada Rabu (16/10/2024).
Menurut laporan dari aljazeera.com, lima orang tewas dalam serangan itu, termasuk walikota.
Terjadi masa menegangkan serangan udara Israel, tidak hanya pada pertemuan walikota tetapi juga terhadap bangunan tempat tinggal di sekitarnya. Tim penyelamat masih berusaha mengeluarkan orang-orang dari reruntuhan. Sekarang enam orang telah meninggal, termasuk walikota.
Protes ini terjadi setelah Nabatieh diserang beberapa hari lalu, dimana pasar bersejarahnya hancur total dilalap api. Kondisinya sangat buruk sehingga tim penyelamat harus menunggu berjam-jam sebelum mereka dapat menyelamatkan orang-orang yang terjebak di dalamnya.
Sebelumnya, 21 orang tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah bangunan di Lebanon utara, kata otoritas kesehatan. Delapan orang lainnya terluka dalam serangan di desa Aitou di distrik padat penduduk Zgharta pada Senin (14/10/2024), kata kementerian kesehatan Lebanon.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa serangan Israel menargetkan “bangunan tempat tinggal” di desa tersebut. Ini adalah pertama kalinya wilayah tersebut diserang dalam satu tahun pertempuran antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon, menurut NNA.
Hizbullah sebagian besar berlokasi di selatan negara itu dan pinggiran selatan Beirut. Belum ada komentar langsung dari militer Israel, Al Jazeera melaporkan.
Video dari media Lebanon menunjukkan asap tebal membubung dari desa berbukit tersebut, bersama dengan beberapa mobil yang hancur di samping bangunan yang rusak, ketika orang-orang berusaha mengeluarkan mayat dari bawah reruntuhan batu dan pepohonan.
(TIDAK)