Dua hari jelang dimulainya ACEH – PON, Menpora Dito Ariotzo mendapat keluhan dan laporan dari para atlet terkait kendala asupan.
Saat itu Dito langsung mengambil sikap dan PB PON wilayah Aceh segera menggelar pertemuan untuk membahas hal tersebut.
Akibatnya keluhan terkait konsumsi tidak kunjung membaik, para atlet sibuk melaporkan kondisi gizinya yang kurang dan seringkali terlambat.
Selain masalah konsumsi, pada Rabu malam, 11 September 2024, Alif Eka Riski, kapten timnas sepak bola putra Sumut, diserang oleh beberapa pemain tim Papua Barat di sebuah hotel di Banda Aceh.
Papua Barat menuding Sumut main mata usai bermain imbang tanpa gol melawan Sulawesi Tengah.
Hasil imbang Sumut melawan Sulawesi Tengah membuat Papua Barat gagal lolos dengan hanya mengumpulkan lima poin.
Tak hanya itu, laga perempat final sepak bola putra Aceh dan Sulawesi Tengah pada Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumut XXI 2024 diwarnai kericuhan.
Wasit Eko Agus Sugiharto dipukul pemain asal Sulawesi Tengah saat bertanding di Stadion Dimurtala Banda Aceh, Sabtu, 14 September 2024.
Pada pertandingan tersebut, tim sepak bola putra Aceh melaju ke babak semifinal, Sulawesi Tengah mundur atau tersingkir karena merasa pemerintahan wasit bias.
Selain itu, atap Venue Olahraga Menembak PON XXI Aceh-Sumut di Mata Le, Aceh Besar, Aceh ambruk saat pertandingan berlangsung. Meski tidak ada korban jiwa, pertandingan ditunda.
Diperkirakan karena cuaca buruk dan pengerjaan yang belum tuntas, lokasi kejadian ambruk.
Sementara itu, kaca jendela lapangan basket Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhang Raya, Banda Aceh pecah akibat angin kencang disertai hujan.
Akibatnya, punggung dan tangan penonton yang jumlahnya banyak itu patah. Peristiwa itu terjadi saat pemain Sumut dan Sulawesi Selatan memasuki lapangan saat pertandingan bola basket 3×3 putri.
(perang)