GAZA – Ribuan orang turun ke jalan kota-kota besar di seluruh dunia untuk mengutuk operasi militer Israel di Gaza. Serangan ini terjadi saat perang di wilayah Palestina hampir setahun.

Di ibu kota Indonesia, Jakarta, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar kedutaan Amerika Serikat (AS). Mereka meminta Washington, sekutu dan sekutu militer utama Israel, untuk tidak mengirimkan senjata ke Israel.

“Kami menyerukan hati semua pemimpin dunia untuk berdiri dan bergerak serta membebaskan mereka [Palestina] dari penindasan Israel,” kata seorang aktivis kepada Al Jazeera.

“Ini bukan lagi masalah agama, tapi benar-benar masalah kemanusiaan, tidak hanya bagi umat Islam tetapi semua orang yang mengaku Muslim,” kata seorang pengunjuk rasa sambil menggendong anaknya dan membawa bendera Palestina.

Di Filipina, puluhan pengunjuk rasa sayap kiri berkumpul di dekat Kedutaan Besar AS di Manila, namun polisi mencegah mereka mencapai tepi pantai.

Di Cape Town di Afrika Selatan, ratusan orang melakukan protes terhadap pemerintah, sambil meneriakkan: “Israel adalah negara rasis!” dan “Kita semua adalah orang Palestina!” Pawai pro-Gaza juga berlangsung pada Sabtu (5/10/2024) di Johannesburg dan Durban.

Di Caracas, ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina melakukan protes di luar markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Venezuela, sambil membawa bendera Palestina berukuran besar. Mereka mengeluarkan petisi ke PBB meminta diakhirinya genosida terhadap warga Palestina.

Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 200 orang, menurut otoritas Israel.

Tentara Israel kemudian menyerang Gaza dan membunuh hampir 42.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Perang di wilayah sekitarnya telah membuat hampir seluruh 2,3 juta penduduknya mengungsi, yang menjadi korban kelaparan dan penyakit, yang mengakibatkan tuduhan genosida terhadap Israel oleh banyak negara di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

(ssst)