JAKARTA – Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo pun menyoroti pernyataan guru terhormat Supriani yang meminta uang sebesar Rp 50 juta. Jika terbukti Supriyani meminta uang perdamaian, Sigith tak segan-segan memecat polisi tersebut.
“Kalau terbukti ada transaksi senilai 50 juta dolar atau ada yang mengklaim uangnya, saya minta diproses dan dihapuskan,” kata Sigit saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11). . ). /11/2024).
Selain itu, Sigit menyebut pihaknya berupaya melakukan intervensi. Bupati dan PGRI benar-benar dilibatkan.
“Kalau bisa apa pun alasannya, itu berlaku untuk anak-anak yang masih kecil dan putus sekolah, sebaliknya kita juga punya guru, jangan sampai keadaan bertambah buruk. Untuk pengangkut atau pengangkut. pesta,” kata Sigit
Sigit pun berharap pengadilan restitusi bisa menyelesaikan masalah ini. Namun mediasi sudah dilakukan sebanyak 6 kali dan kami berharap kasus tersebut ada hasil yang baik dan kita semua mendapatkan keadilan, kata Sigit.
“Saya kira kita akan lakukan semampu kita, namun tentu ada batasannya dalam proses yang sudah ada di pengadilan, dan tentunya tergantung hakimnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Supriani, guru ternama di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan setelah polisi melaporkan adanya perampokan tersebut.
Dalam pemeriksaan intensif Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Tenggara, Supriani mengaku melontarkan 30 pertanyaan soal tuntutan uang perdamaian Rp 50 juta dan penangguhan penahanan Rp 2 juta.
Polisi Baito disebut-sebut meminta uang tersebut saat Supriyani menghadapi kasus dugaan penganiayaan terhadap muridnya. Berdasarkan laporan tersebut, Propam Polda Selatan memeriksa tujuh polisi yang diduga terlibat.
Oleh karena itu, diserahkan kepada Kapolres Baito dan Kabareskrim Baito untuk melakukan penyidikan terhadap etika dan disiplin Polri.
Saat saya temui Supriani di Polda Sultra, “Saya kaget dengan permintaan uang tersebut. Saya hanya seorang guru yang dihormati dan saya tidak bisa memberikan uang sebanyak itu, katanya.
(binatang buas)