Kasus perjudian online kini menjadi perbincangan. Pasalnya, puluhan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (COMDIGI) diduga terlibat dalam situs judi online.
Sayangnya, tersangka merupakan tim yang bertugas memblokir situs judi online. Bahkan, salah satu pelaku berinisial AK yang tidak lolos pemilu di Komdigi kini berstatus pegawai dan bertugas mengelola pemblokiran situs judi online. Laporan Eksklusif: Karyawan ComDigi yang Terlibat Kecanduan Judi Online Waspadai Fakta 1. Polisi menyita uang tunai 73 miliar
Polda Metro tentu memiliki beberapa bukti adanya perjudian online dengan pegawai Kamdagi. Salah satunya Rp 73 miliar yang dalam rupee dan dolar Singapura.
“Uang tunainya ada 73.723.488.957 rupee, rinciannya Rp 35.792.110.000. Selain itu, ada 2.955.779 dolar Singapura atau uang tunai Rp 35.043.272.000. 2. Polisi menetapkan 15 orang.
Polisi menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan wewenang penutupan situs judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (COMDIGI). Dari 15 tersangka, 11 di antaranya merupakan pegawai Camdigi. Saat ini ketiganya adalah AK, AJ dan A yang bertugas menangani operasional ‘kantor satelit’ tersebut.
Polisi juga mengungkapkan AK sempat mengikuti seleksi calon tenaga teknis sistem pemblokiran konten negatif terbatas di Kementerian Komunikasi dan Teknologi pada tahun 2023, namun dinyatakan tidak lolos seleksi.
Meski tak lulus, Ak ternyata masih bekerja di Kementerian Komunikasi dan Teknologi. Padahal, AK mempunyai kewenangan untuk mengatur pemblokiran situs judi online. 3. Blokir 47 akun Shaki Jodol
Polda Metro Jaya mengusulkan pemblokiran 47 akun milik tersangka kasus perjudian online yang melibatkan pegawai Kamdigi.
Penyidik mengusulkan pemblokiran 47 rekening milik orang mencurigakan, kata Kabid Humas Polda Metro Jay Coombs Adi Ari Siam Andrade.
Pemblokiran memastikan uang aman di dalamnya. Dalam kasus ini, penyidik telah mengamankan berbagai barang bukti senilai Rp 73 miliar lebih. Uangnya dalam rupee dan dolar Singapura.
Selain itu, berbagai barang bukti antara lain 34 buah handphone, 23 buah laptop, 20 buah lukisan, 16 buah mobil, 16 buah monitor, 11 buah jam tangan mewah, 4 buah tablet, 4 buah bangunan, 2 buah senjata api, 1 buah unit motor, 215,5 gram logam mulia berhasil diamankan dari penyidik. . ;
“Penyidik kini sedang mengambil daftar akun website judi online yang akan diblokir,” tutupnya. Judi online membuat ketagihan
Meity Arianty selaku psikolog telah menyatakan secara ilmiah bahwa judi online dapat melepaskan dopamin ketika menang. Otak juga melepaskan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan dihargai.
Perasaan tersebut bisa membuat seseorang ingin terus bermain untuk mendapatkan perasaan itu kembali. Seperti menonton film seks atau film porno atau bermain game, kata Matti Ariente saat dihubungi MNC Portal Indonesia.
Selain itu, ada banyak penyebab kecanduan judi online seperti stres, depresi, atau kesepian. Jadi perjudian menjadi pelarian atau narkoba, kata Matti Arinetti.
“Ada ilusi kendali dimana para penjudi online merasa memiliki kendali atas hasil permainannya, meskipun mungkin karena keberuntungan atau sudah ditentukan atau dikendalikan oleh bandar. Yaitu dimana ada buku yang mau kalah. , “katanya. Perawatan pasien perjudian online
Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri RS Cipto Mangunkusumo, Dr. Dr Christiana Sist Karniasanti, SpKJ (K) menjelaskan bahwa perjudian online bersifat adiktif. Perilaku menjadi kebiasaan, pemikiran otomatis, perilaku otomatis sehingga harus dibangun kembali.
Ada banyak cara untuk mengatasi kecanduan judi online, yaitu rehabilitasi, rawat inap, dan rawat jalan. Selain itu, diperlukan peran serta semua pihak termasuk keluarga.
“Jika Anda tidak bisa mengontrol penggunaan ponsel, uang, keluarga tidak ketat dan kecanduan bisa lebih dari tiga kali lipat, disarankan dirawat di rumah sakit.” Kami biasanya merekomendasikan perawatan ini selama tiga bulan, namun kami melihatnya setiap dua minggu. Kata Dr.Christiana.
Selain itu, untuk pengobatan rawat jalan sebenarnya Anda disarankan untuk melanjutkan rehabilitasi. Meski dilakukan di rumah, namun banyak aturan yang harus dipatuhi, misalnya pasien tidak boleh membawa ponsel sendirian di dalam kamar.
“Gunakan ponsel Anda di tempat umum seperti ruang keluarga, karena salah satu pasien kami sedang bermain ponselnya di ruang keluarga, dalam hitungan detik Anda sudah bisa membuka kasino online. Artinya harus ada pengawasan ketat, jika Ini terjadi Anda harus dirawat di rumah sakit,” katanya.
Selain itu, sebaiknya dikombinasikan dengan obat-obatan agar lebih efektif. Pasalnya, jika seseorang menendang, otaknya rusak. Hal ini membuat mereka semakin ingin bermain judi online. Makanya bisa dimasukkan psikoterapi, diberikan obat-obatan, ujarnya.
(kamp)