SINGAPURA – Pelayanan publik Singapura dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia, menurut studi terbaru Universitas Oxford. Menurut survei tersebut, Singapura termasuk di antara 120 negara teratas dalam administrasi publik.
Indeks Administrasi Publik Blavatnik, yang diterbitkan oleh Sekolah Pemerintahan Blavatnik Universitas Oxford, membandingkan kinerja pelayanan publik dan administrasi publik di seluruh dunia.
“Singapura menduduki peringkat teratas, unggul di berbagai bidang seperti layanan perbatasan, administrasi perpajakan, serta strategi dan praktik inovasi,” kata universitas tersebut dalam pernyataannya yang dikutip Channel News Asia, Senin (12/9/2024).
Indeks Blavatnik didasarkan pada Indeks Kinerja Pelayanan Publik Internasional (InCiSE) sekolah sebelumnya.
Kerangka pengukuran disusun berdasarkan empat domain yang mewakili bidang luas pekerjaan administrasi publik, yaitu strategi dan manajemen, kebijakan publik, kinerja publik, serta masyarakat dan proses.
Kepala Dinas Sipil Leo Yip mengaku merasa tersanjung karena administrasi publik Singapura dinilai baik dalam Indeks Pelantikan.
“Kami telah belajar banyak di Pelayanan Sipil Singapura dari praktik terbaik dari mitra dan layanan publik di seluruh dunia,” ujarnya.
“Indeks ini merupakan upaya penting untuk membantu kita saling belajar dan meningkatkan efektivitas sehingga kita dapat melayani masyarakat dengan lebih baik,” ujarnya.
Norwegia di peringkat kedua, Kanada dan Denmark berbagi tempat ketiga, dan Finlandia di peringkat kelima. Inggris berada di peringkat keenam bersama Selandia Baru. Australia berada di peringkat kedelapan. Sementara itu, Amerika Serikat berbagi posisi kesembilan dengan Estonia, Prancis, dan Spanyol.
Negara Asia tertinggi berikutnya adalah Korea Selatan di peringkat ke-15.
Profesor Ngaire Woods, Dekan Sekolah Pemerintahan Blavatnik, menyebut hasil ini sebagai “seruan keras” bagi para pembuat kebijakan untuk memperbaiki situasi dan merupakan “peluang emas” bagi layanan publik untuk melihat melampaui batas negara mereka dan saling belajar satu sama lain.
“Kami melihat nilai sebenarnya dari indeks ini tidak hanya dari hasil yang ditunjukkannya, namun juga dari percakapan, pembelajaran dan perbaikan yang dapat dihasilkan dan didorong, memungkinkan pendekatan yang lebih berbasis data dalam reformasi administrasi publik,” katanya.
Penelitian ini menggunakan 82 titik data atau nilai dari 17 sumber berbeda.
Ke-82 nilai tersebut dibagi menjadi empat bidang: strategi dan kepemimpinan, kebijakan publik, penyelenggaraan nasional, serta masyarakat dan proses.
Setiap domain terdiri dari beberapa topik. Misalnya, kerja sama antar pemerintah dinilai pada bidang strategi dan manajemen, sedangkan penggunaan data tetap pada bidang kebijakan publik. Layanan perbatasan dan administrasi perpajakan Singapura yang canggih membantu negara ini menjadi yang terdepan dalam pelayaran domestik.
Data tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk: Laporan Kegiatan Bisnis Bank Dunia; Barometer Korupsi Global Transparency International, yang mengukur opini publik mengenai korupsi; dan database statistik gender dari Institut Kesetaraan Gender Eropa.
Indeks Blavatnik tidak mengukur hasil politik seperti harapan hidup atau melek huruf. Indeks ini mengasumsikan bahwa untuk dua negara dengan tujuan yang sama, negara dengan pelayanan publik yang “lebih baik” seharusnya memiliki kinerja yang lebih baik.
Pemeringkatan tersebut juga menghindari aspek tata kelola publik yang lebih luas, seperti hukum, peradilan, media, dan kebebasan akademik. Menurut Blavatnik, unsur-unsur ini merupakan pertimbangan aktor politik, bukan administratif.
“Data acuan yang tersedia mengenai kualitas dan fungsi administrasi publik tidak selengkap yang kita inginkan, namun hanya karena data tersebut tidak sempurna bukan berarti data tersebut tidak berguna,” kata Profesor Woods.
Dia menambahkan bahwa tujuan lain dari penyusunan indeks ini adalah untuk mendorong dialog dan mendorong pengumpulan data lebih lanjut, sehingga seiring berjalannya waktu muncul “gambaran yang lebih lengkap” tentang cara kerja administrasi publik.
(Ya)