SEBELUM penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Gastric Cancer menyatakan bahwa menambahkan garam meja ke dalam makanan sehari-hari dapat meningkatkan risiko kanker perut sebesar 41 persen.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan data lebih dari 500 ribu orang di Inggris. Namun, tidak termasuk mereka yang sudah menderita kanker atau gangguan ginjal. Dalam penelitian tersebut tertulis bahwa orang yang menambahkan garam memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lambung dibandingkan orang yang tidak pernah atau jarang menggunakan tambahan garam meja.
“Kami menemukan bahwa peserta yang selalu menambahkan garam ke dalam makanannya saat makan memiliki risiko 41 persen lebih tinggi terkena kanker perut dibandingkan mereka yang tidak pernah atau jarang menambahkan garam,” tulis mereka dalam sebuah penelitian, Selasa (22/10/2024). oleh Orang. ).
Kanker perut adalah kanker paling umum kelima di seluruh dunia, menurut National Cancer Institute, yang mengatakan, “Ini lebih umum terjadi di negara-negara di Asia Timur, Eropa Timur, dan Amerika Selatan dan Tengah dibandingkan di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.”
The Gastric Cancer Journal juga menambahkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan asin, asap, dan kalengan dapat memicu kanker lambung. Selain itu, jenis makanan ini memiliki kandungan garam yang tinggi, yang jika dikombinasikan dengan rendahnya konsumsi buah dan sayur setiap hari, dapat memperburuk risikonya.
“Mengonsumsi makanan rendah buah dan sayur atau makanan yang sangat asin, diasap, atau makanan yang tidak diawetkan dengan baik dapat meningkatkan risiko kanker lambung,” ujarnya.
Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa populasi Asia memiliki angka kejadian kanker lambung yang tinggi akibat tingginya konsumsi garam, ikan asin, makanan asinan, dan daging olahan. Namun penulis menyatakan bahwa penelitian ini mempunyai keterbatasan. Karena mereka tidak menilai faktor dan pengaruh lain seperti jenis kelamin, usia, etnis, infeksi H. pylori dan merokok.
“Meskipun penelitian kohort besar kami menunjukkan bahwa selalu menambahkan garam pada makanan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lambung pada populasi di negara Barat, hal ini memiliki beberapa keterbatasan,” kata penelitian tersebut.
“Jumlah kasus dalam penelitian kami tidak cukup untuk mengevaluasi pengaruh faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi seperti jenis kelamin, usia, etnis, infeksi H. pylori atau merokok,” katanya.
(Singa)
(Singa)