Jakarta – Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) memiliki selektivitas sedikit lebih tinggi dibandingkan Pramono Anung dan Rano Karno. 

Hal ini terlihat dari hasil jajak pendapat Lingkaran Riset Indonesia (LSI) yang dilakukan Denny JA. Berdasarkan hasil survei, tingkat seleksi RIDO tertinggal 0,3 persen dari Pramono-Rano.

“Ridwan Kamil dan Suswono – 37,4 persen, Pramono Anung dan Rano Karno – 37,1 persen,” kata Direktur Public Policy Research Circle LSI Denny J. A. Sunarto Tsiptohardjono dalam survei yang dipublikasikan, Rabu (30 Oktober 2024).

Sedangkan calon DKJ dan Calon Wakil Gubernur Nomor Urut 2, Dharma Pongrekun dan Khun Wardhan hanya memperoleh 4 persen suara terpilih. Namun 21,5 persen responden tidak menjawab.

Dukungan terhadap RIDO dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tidak terlalu tinggi, kata Sunarto. Pertama, mesin pesta KIM Plus kurang efektif di Jakarta.

“Pemilih PKS, Golkar, PCB, Demokrat, PPP, dan NasDem banyak yang cenderung memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno dibandingkan pasangan yang diusung partainya,” kata Sunarto.

Sebaliknya, tambahnya, PDIP lebih kuat karena mayoritas kadernya mendukung duet Pramono-Rano.

“Mengapa pemilih partai pendukungnya Golkar (Ridwan Kamil) dan PKS (Suswono) lebih memilih Pramono dan Rano Karno? Ada kesenjangan besar antara keputusan elite partai dan massa partai, kata Sunarto.

Selain itu, menurut Sunarto, pasangan RIDO tidak diterima oleh masyarakat Betawi. Sedangkan Rano Karno Betawi dengan cerita “Si Doel” lebih melekat di ingatan pemilih.

FYI: Survei LSI Denny JA dilakukan pada 16-22 Oktober 2024. Penelitian ini melibatkan 800 responden yang diwawancarai secara pribadi.

LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling untuk memilih sampel. Sedangkan margin of error jajak pendapat tersebut sekitar 3,5 persen.

(ara)