JAKARTA – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 01, Suswono saat menghadiri pesta Gotilon mengucapkan terima kasih atas kontribusi suku Batak dalam memperkuat budaya dan mendorong kerukunan di Jakarta. Suswono mengatakan, suku Batak telah menjadi bagian penting dalam kehidupan perkotaan Jakarta, menghadirkan kontras budaya antara hiruk pikuk wilayah metropolitan.

Amang dan Inang di HKBP Kakung menggambar ulos sebagai simbol diterimanya Suswono ke dalam keluarga Batak. Kain ulos ini merupakan simbol ikatan cinta dan diyakini sekuat rotan—disebut hotang dalam bahasa Batak—yang dikenal sebagai bahan pengikat yang kuat. Filosofi inilah yang menjadi doa dan dukungan Suswono sepanjang perjalanannya, menguatkan iman dan harapan masyarakat Batak di bawah kepemimpinannya.

Jati Batak tidak hanya menghadirkan kekayaan budaya, tetapi juga membangkitkan semangat berwisata ke luar negeri sehingga menjadi sarana penting dalam membangun karakter kota ini, kata Suswono dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (11/10/2024). 

Lebih lanjut, ia mencatat bagaimana masyarakat Batak di Jakarta mendominasi berbagai profesi mulai dari pengacara, musisi, hingga wirausaha yang berkontribusi besar terhadap perkembangan Jakarta sebagai kota metropolitan.

Suswono juga menyoroti kehadiran 81 gereja HKBP di Jakarta yang menurutnya merupakan tanda kuatnya identitas Batak dan nilai-nilai budaya yang masih dipertahankan. Keberadaan gereja-gereja tersebut menunjukkan bagaimana masyarakat Batak mengalami perubahan, namun tetap menjaga nilai-nilai leluhur di tengah dinamika kota-kota besar.

Dalam sambutannya, Suswono menekankan pentingnya kerukunan umat beragama sebagai landasan kota multietnis dan multiagama seperti Jakarta. Ia menekankan peran Jakarta sebagai Indonesia kecil, tempat berbagai ras dan agama hidup bersama dalam damai.

Kerukunan antar umat beragama merupakan contoh persatuan yang harus dijaga. Jakarta, sebagai bagian kecil dari Indonesia, mempunyai tanggung jawab untuk menunjukkan mampu menemukan toleransi dan perdamaian di tengah keberagaman, jelas Suswono.

Untuk memperkuat komitmen tersebut, Suswono berencana memperkuat komunikasi antar umat beragama, termasuk Menteri Agama Nasruddin Umar. Suswono menekankan, komunikasi terbuka dan dialog terus-menerus adalah kunci membangun keharmonisan. 

“Dengan meningkatkan dialog dan komunikasi secara umum, kami berharap dapat menciptakan rasa keharmonisan yang lebih kuat dan mencegah kesalahpahaman yang dapat mengganggu keharmonisan,” ujarnya.

Dengan mendukung kerukunan umat beragama, Suswono berharap Jakarta terus menjadi kota yang inklusif dan toleran, mencerminkan semangat persatuan Indonesia.

(ara.)