Laporan bahwa sapi perah di seluruh negeri telah terinfeksi flu burung H5N1 telah memicu kekhawatiran akan terjadinya pandemi. Sebagai tindakan pencegahan, Amerika Serikat (AS) telah menyisihkan jutaan dosis obat flu seltamivir yang dikenal dengan Tamiflu. Namun efektivitas Tamiflu dalam menangani H5N1 masih dipertanyakan.
“Pengobatan ini berhasil melawan flu musiman dan diharapkan dapat bekerja dengan baik melawan H5N1,” kata pakar kebijakan kesehatan Dr. Leana S. Wen, Rangkuman ArsTechnica, Selasa (24/9/2024).
Namun, beberapa ahli khawatir bahwa Amerika menjadi terlalu bergantung pada obat tersebut. Shira Doron dari Tufts Medical Center mengatakan efektivitas oseltamivir pada pasien flu musiman sangat buruk dan tidak mencegah rawat inap. Resistensi terhadap obat ini juga menjadi perhatian.
“Strain influenza tidak dapat diprediksi kapan mereka menjadi resisten,” kata spesialis penyakit menular Dr. Andrew Pavia.
Di sisi lain, Pavia dan Doron sepakat bahwa risiko flu burung bagi sebagian besar orang Amerika saat ini rendah, kecuali pekerja pertanian.
“Tanpa uji klinis terkontrol secara acak, saya tidak akan bisa memprediksi seberapa efektif Tamiflu dalam mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian,” kata Doron.
Penelitian menunjukkan bahwa oseltamivir dapat menyelamatkan nyawa pada kasus flu burung yang parah. Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa obat ini dapat menurunkan angka kematian hingga setengahnya. Namun, virus terus berevolusi, sehingga resistensi terhadap obat ini selalu menjadi risiko.
Sejauh ini, hanya sedikit infeksi yang disebabkan oleh H5N1 di AS, dan efektivitas Tamiflu terhadap jenis H5N1 ini masih dievaluasi. Seperti yang dikatakan Pavia, Tamiflu aman,
“Virus influenza dapat berubah, dan kita perlu terus memantau perubahan ini untuk mencegah resistensi terhadap flu,” kata Doron.
Peneliti seperti Benjamin Anderson dari University of Florida menyimpulkan bahwa virus H5N1 masih rentan terhadap oseltamivir. Meski demikian, Anderson juga mengingatkan bahwa virus flu burung terus berubah sehingga diperlukan pemantauan yang cermat untuk mencegah resistensi antivirus yang mungkin berkembang di kemudian hari.
Di antara pilihan pengobatan influenza yang terbatas, oseltamivir mungkin bukan solusi ideal, namun saat ini oseltamivir merupakan salah satu alat utama untuk memerangi ancaman flu burung.
(Singa)