JAKARTA – Ketua Umum I PP PBSI, Wakil Taufik Hidayat menegaskan, PBSI tidak bergosip soal pemain yang melatih pemain Tanah Air. Ia menyatakan para pemain harus menaati perintah yang diberikan PBSI.
Seperti diketahui, kepengurusan PP PBSI periode 2024-2028 dilantik pada akhir pekan lalu. Fadil Imran adalah presidennya.
Taufik Hidayat sendiri baru saja dilantik sebagai Wakil Ketua Umum PP PBSI I. Tugasnya fokus pada pembangunan dan hasil (Binpres).
Pekerjaan Taufik dibantu oleh Kepala Bidang Pengembangan dan Hasil (Kabid Binpres) yaitu Eng Hian dan Koordinator Tim Pelatih Mulyo Handoyo. Saat ditanya sejauh mana Eng Hian dan Mulyo bisa mengambil keputusan secara mandiri, termasuk pemilihan pemain dan pelatih di pelatnas PBSI, Taufik menjawab demokratis.
Taufik mengatakan, tim yang terdiri dari ketiganya akan memutuskan masalah tersebut. Taufik juga mengatakan, sistem tersebut mengharuskan pemain untuk menuruti keinginan PBSI.
“Yang jelas sekarang ini satu tim, satu kapal, dalam artian pemainnya harus bermain di PBSI, tidak seperti kemarin PBSI itu untuk pemain, mau pemainnya tidak jadi soal, Keamanan di sini juga kurang, kata Taufik kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, saat ditemui di Auditorium Wisma Kemenpora, Rabu (12/04/2024).
Lebih lanjut Taufik menjelaskan, dengan sistem komando ini, pemain harus patuh kepada pelatih dan bukan sebaliknya. Tantangannya sekarang adalah bagaimana mengubah pola pikir pemain dan pelatih agar menganut sistem tersebut.
“Iya mungkin kedepannya akan senasib, pemain akan mengikuti pelatihnya, jangan ada lagi pelatih yang bilang terserah pemain, itu tidak mungkin. “Sekarang sulit mengubah cara berpikir mereka,” kata pria yang juga menjabat Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) itu.
Taufik juga menyoroti, perubahan sistem tersebut juga membuat para pemain Pelatnas PBSI tidak lagi dimanjakan. Ia pun membandingkan dirinya yang tak pernah dimanjakan semasa menjadi pebulutangkis profesional.
“Oh tidak atlit, kalau mau dimanjakan sebaiknya tidur saja. “Kenapa manja, kami juga kesulitan,” jelas peraih medali emas Olimpiade 2004 itu.
Hal itu dibenarkan Taufik saat ditanya apakah manajemen lama PBSI tidak terlalu memanjakan pemainnya. “Ya, sepertinya,” dia mengakhiri.
(Virantika Djanti)