JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengumumkan transaksi kredit online (Pinjol) di Jakarta mencapai Rp11 triliun. Hal tersebut diungkapkannya saat mengikuti pelatihan literasi digital tentang “Pencegahan dan Penanggulangan Judi Online di Sekolah dan Masyarakat”.

“Pinjaman ke DKI sampai Rp 11,0 triliun Pak. Jadi ini berbahaya juga, kata Meutya, Selasa (11/11/2024) di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

Meutya menjelaskan, perbudakan Pinjol bisa berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Dari mulai pertengkaran rumah tangga yang berujung pada perceraian hingga bunuh diri.

Saat ini, menurutnya, ijon bukan soal status atau pekerjaan. Hampir semua lapisan masyarakat ikut serta dalam pinjaman online. Juga pegawai, pengusaha, pedagang, pelajar, ibu rumah tangga, dan polisi.

“Kalau meminjam uang, biasanya bukan anak-anak Anda. Mungkin karena kebutuhan orangtuanya yang mendadak, maka paling mudah meminjam sesuatu. “Tetapi cobalah untuk menghindarinya,” katanya.

“Jadi akhirnya makin banyak yang bercerai, bahkan ada yang bunuh diri, keluarga, dan tetangganya,” lanjutnya.

Selain itu, ia menambahkan, 80.000 anak di bawah usia 10 tahun terpapar perjudian online. Ia mengatakan, anak-anak tersebut terpapar perjudian online melalui permainan ponsel.

“Karena kalau datanya di bawah 19, itu 200.000. Di bawah 10, sekitar 80.000. Dia pakai rekening orang tuanya. “Biasanya mengaksesnya melalui game,” ujarnya.

(fmi)