Derek Hough, aktor sekaligus penari berbakat yang berkarier di dunia hiburan, rupanya punya kenangan menarik di balik layar ‘Harry Potter and the Philosopher’s Stone’. Siapa sangka pria berusia 39 tahun dan adiknya Julianne Hough akan menjadi pendukung karakter di film pertama serial blockbuster tahun 2001 tersebut.
Dalam postingan Instagram, Derek mengungkapkan bahwa dia dan Julianne menghabiskan tiga bulan di lokasi syuting Hogwarts, termasuk Aula Besar, Hutan Terlarang, dan lapangan Quidditch.
Derek menulis: “Sungguh menakjubkan menjadi bagian dari momen bersejarah ini.
Namun yang lebih mengejutkan lagi, Derek “tidak sengaja” membawa pulang barang-barang sebagai oleh-oleh. Barang-barang tersebut termasuk jubah Ravenclaw, syal, dasi, dan bahkan kalung perak.
Dia bercanda bahwa dia mengatakan kepada pengikutnya untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang tindakannya. “Sedikit keajaiban liburan dan nostalgia untuk dibagikan kepada Anda semua,” tambahnya.
Selain peran pendukung, Derek juga menggantikan karakter ikonik Draco Malfoy yang diperankan Tom Felton di film seri Harry Potter. Dalam komentarnya, Derek menulis: “Saya juga menentang Draco Malfoy saat mempersiapkan syuting. PPPPPOTTER!”
Menurut Bangpremier, Senin (12/9/2024), beberapa selebriti lain juga turut menjadi cameo dalam film tersebut, di antaranya Jesse Nelson dari Little Mix dan bintang Bridgerton Reg-Jean Page. Faktanya, Jon Brown, penyanyi utama Stone Roses, muncul sebagai pesulap yang tidak disebutkan namanya di The Unguarded Cauldron Pub.
Mendapatkan publisitas dari lokasi film bukan hanya tugas Derek. Almarhum Alan Rickman, yang berperan sebagai Profesor Severus Snape, juga mencuri koin emas dari Gringotts Bank. Hal itu diungkapkan Jason Isaacs yang berperan sebagai Lucius Malfoy. “Alan mencuri semua uang dari Gringotts pada hari pertama dia bertemu para goblin,” kata Jason. Dia melakukannya seperti dia membelinya di supermarket. “
Kisah Derek Hough tidak hanya membawa nostalgia bagi para penggemar Harry Potter, tetapi juga menunjukkan bagaimana rasanya bekerja di balik layar salah satu film paling ikonik sepanjang masa.
(kamp)