JAKARTA – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Pertaonan Doulaj tak setuju Polri disatukan kembali dengan TNI atau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia mengingatkan, pemisahan Polri dari TNI merupakan tatanan reformasi.
Selain itu, kata Saleh, kasus-kasus kecil yang ditangani segelintir oknum tidak boleh menyurutkan peran polisi yang lebih besar.
Saleh menjelaskan, kepolisian di Indonesia mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dengan cara ini, polisi menggunakan kekuatan masyarakat sipil, sehingga tugasnya tidak melibatkan perang. Pertama, polisi menjaga keamanan masyarakat.
“Pemisahan TNI dan Polri dalam hal ini TNI merupakan amanah reformasi.” “Banyak yang sudah kita atasi, jadi saya kira masih bagus (kerja Polri),” ujarnya saat dihubungi.
Terkait kekurangan di tubuh Polri, Saleh menilai ini adalah momen untuk introspeksi dan perbaikan diri. Sebab, dia mengingatkan, banyak instrumen dan sistem kelembagaan di tubuh Polri.
“Di Satpolri banyak instrumennya, ada sistem kelembagaannya, lalu ada sistem operasionalnya, ada juga pekerjanya, yang tentunya punya cara kerja yang berbeda-beda. , perbaiki,” katanya.
Terkait tudingan Polri membantu pasangan calon pada Pilkada Serentak 2024, ia menyinggung mekanisme pelaporannya. Bukan berarti satu atau dua petugas polisi melakukan kesalahan, organisasi harus bertanggung jawab.
“Jadi jangan biarkan kasus-kasus kecil mengalahkan peran polisi yang lebih besar.” Saya dengar Pak Sigt bilang dia netral dan tidak terlibat sama sekali. Saya pikir itu poin penting,” ujarnya.