Jakarta – WhatsApp mulai meluncurkan pembaruan ke versi beta-nya. Ia menambahkan fitur baru untuk meningkatkan keamanan dan melindungi pengguna dari pengirim yang tidak dikenal dengan memfilter pesan dalam keadaan tertentu.

Pelacak fitur WABetaInfo mengungkapkan bahwa fitur tersebut kini tersedia untuk beberapa penguji. dan harus diaktifkan secara manual Fitur ini nantinya akan digabungkan dengan dua fitur keamanan lainnya yang bertujuan untuk melindungi privasi pengguna saat menggunakan aplikasi perpesanan.

Setelah pembaruan WhatsApp beta ke Android 2.24.20.16, pengguna akan dapat mengakses pengaturan baru yang memblokir pesan dari akun tertentu yang tidak dikenal. Menurut WABetaInfo, penguji beta yang menjalankan Android versi terbaru dapat mengetuk menu dengan tiga titik > Pengaturan > Privasi . > Lanjutan > Blokir pesan akun yang tidak dikenal

Seperti dilansir Gadgets360, deskripsi WhatsApp tentang fitur baru tersebut mengatakan bahwa fitur tersebut dirancang untuk melindungi akun pengguna dan meningkatkan kinerja perangkat. Setelah diaktifkan, platform perpesanan akan “Memblokir pesan yang dikirim dari akun yang tidak dikenal. Jika jumlahnya melebihi jumlah yang ditentukan.”

Aliran pesan spam dapat berdampak negatif terhadap kinerja perangkat pengguna. Dan sepertinya fitur baru ini dirancang untuk melindungi pengguna dari pesan spam otomatis.

Fitur ini saat ini terbatas pada penguji beta. Artinya, pengguna di saluran pembaruan stabil harus menunggu rilis yang lebih luas. Jika diaktifkan, Pengguna akan terus melihat pesan dari akun yang tidak dikenal dalam batas yang tidak ditentukan – WhatsApp kemungkinan tidak akan mengungkapkan batasan untuk mencegah pelaku spam melewati fitur perusahaan.

Fitur untuk memblokir pesan dari akun yang tidak dikenal bergabung dengan dua fitur lain yang memberikan peningkatan privasi di WhatsApp: melindungi alamat IP pengguna dalam panggilan. dan menonaktifkan pratinjau koneksi untuk mencegah pihak ketiga mengetahui alamat IP pengguna. Ketiga fitur ini bersifat opsional dan harus diaktifkan secara manual oleh pengguna di ponsel cerdasnya.

(DKA)