TEHERAN – Israel menyatakan telah berhasil mengisolasi dampak ratusan serangan rudal Iran di wilayahnya. Keberhasilan negara Zionis meredam perlawanan Iran tidak lepas dari peran penting Amerika Serikat dan Yordania.
Media Iran Theran Times melaporkan 400 roket ditembakkan dari berbagai wilayah, termasuk Isfahan, Tabriz, Khoramabad, Karaj dan Arak. Namun, Israel hanya membicarakan 181 rudal yang dibangun Iran di berbagai wilayah Israel selatan dan tengah.
Dalam sebuah pernyataan, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan sejauh ini mereka menahan diri untuk tidak menyerang Israel. Negara Zionis membunuh pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniya di Teheran pada 31 Juli.
Ada dua negara yang terlibat “membantu” Israel meredam agresi Iran, Amerika Serikat (AS) dan Yordania. Otoritas Keamanan Publik Yordania mengatakan pertahanan udaranya mencegat rudal dan drone ketika Iran menyerang Israel.
Langkah tersebut tampaknya telah dilakukan pada bulan April. “Angkatan Udara Kerajaan Yordania dan sistem pertahanan udara merespons beberapa rudal dan drone yang memasuki wilayah udara Yordania,” kata pernyataan itu.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Israel. Juru bicara Pentagon Pat Ryder mengumumkan hal ini dalam percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant setelah serangan itu, Times of Israel melaporkan.
Austin menegaskan kembali komitmen AS terhadap pertahanan Israel. Dia menambahkan bahwa Amerika tetap berada di Timur Tengah untuk melindungi aset Amerika dan untuk melindungi Israel.
Ryder juga mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa Iran menembakkan rudal dua kali lebih banyak ke Israel dibandingkan pada bulan April.
Iran melawan Israel
Iran telah menepati janjinya untuk membalas tindakan Israel di Timur Tengah. Rabu (2/10) pagi WIB Iran menembakkan ratusan rudal ke Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan sejauh ini mereka menahan diri untuk tidak menyerang Israel. Negara Zionis membunuh pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniya di Teheran pada 31 Juli.
Israel juga membunuh Brigadir Jenderal Iran Abbas Nilforoushan ketika menyerang Lebanon pada 27 September. Abbas adalah penasihat militer Iran di Lebanon dan pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayed Hassan Nasrallah.
Suara ledakan terdengar di seluruh Israel, mulai dari Yerusalem dan Lembah Yordan. Wartawan televisi pemerintah tergeletak di tanah selama siaran. Menurut surat kabar Times of Israel, roket jatuh ke sebuah sekolah di kota Gadera di pusat Israel, menyebabkan kerusakan serius.
(MER)